JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Praktisi public relations (PR) tidak harus selalu berlatar pendidikan PR. Justru, kehadiran individu dari latar belakang yang beragam, dapat menghadirkan warna tersendiri bagi industri PR. Seperti Dinna Handini dengan keilmuan jurnalistik, yang mampu memberikan perspektif lain bagi strategi komunikasi tim PR di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tempat ia sekarang bekerja.

Tak hanya basis keilmuan, Dinna, begitu ia karib disapa, juga memiliki pengalaman yang cukup di dunia media. Kepada PR INDONESIA, Selasa (14/5/2024), peraih gelar Sarjana dari program studi Jurnalistik serta Magister di bidang Komunikasi dan Media Universitas Padjadjaran itu meyakini, pengalaman tersebut dapat diintegrasikannya ke dalam pendekatan komunikasi instansi agar lebih efektif. Perempuan berkerudung penyuka wisata kuliner itu juga menilai, lakon peran sebagai PR tak kalah mengasyikkan ketimbang wartawan yang sering menjelajah.