YOGYAKARTA, PR INDONESIA - Hari kedua acara Jambore Media dan PR Indonesia (JAMMPIRO) #2 memasuki sesi workshop di Yogyakarta, Rabu (5/10/2016). Selain mengadakan sesi workshop untuk para praktisi PR, event tahun kedua yang diselenggarakan oleh Majalah PR INDONESIA kali ini juga merangkul generasi penerus PR. Mereka adalah mahasiswa ilmu komunikasi dari berbagai universitas di Indonesia yang tergabung dalam sesi PR INDONESIA Youth Booth Camp.

Hadir sebagai pembicara Rizka Septiana, dosen London School of Public Relations (LSPR), yang pagi itu didapuk sebagai coach untuk peserta yang juga tercatat mengikuti program Rookie Star. Di hadapan para generasi millennials itu, Rizka fokus mengupas isu tentang tantangan dan kesempatan yang dihadapi oleh insan PR di Indonesia. Ia memulai sesinya dengan melempar pertanyaan yang terdengar familiar, “What is public relations?”

Para peserta yang di antaranya berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, LSPR, Universitas Dipenogoro, Universitas Negeri Solo, Universitas Brawijaya menjawab antusias. Di tengah keseruan, ia lantas menggelitik kesungguhan para peserta terhadap keputusan mereka memilih PR sebagai masa depan.

“Riset yang dilakukan Forbes menunjukkan pekerjaan di bagian komunikasi dan media menduduki peringkat keempat dan kelima sebagai pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi di antara pekerjaan lain. “Riset ini bukan main-main, lho. Tingkat stressful-nya mencapai 80 dari 100 persen,” ujarnya. 

Mengapa demikian? “PR adalah tokoh yang bertindak sebagai stakeholder position. Fungsi komunikasi yang dilakukan PR membawa arah perusahaan. PR gabungan dari jurnalistik dan manajemen,” kata Rizka menyempurnakan.

PR menekankan pada kegiatan menjalin hubungan dari suatu perusahaan. “Kata kuncinya adalah proses komunikasi yang efektif, konsisten, dan berkesinambungan menjadi panduan untuk PR saat berkomunikasi dengan audiens,” katanya.

Meski merupakan tugas berat, ia memberi tips. “Jika kita sudah memahami karakter audiens, maka proses-proses komunikasi akan efektif. Selain itu, kita juga harus menentukan cara menyampaikan informasi dan channel agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik,” tutupnya. (gha/rtn)