Berjibaku meluruskan stigma negatif mengenai MSG mewarnai sebagian besar perjalanan Yayah Hoeriyah sebagai praktisi public relations (PR) di PT Ajinomoto Indonesia.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tantangan meluruskan kesalahpahaman tentang bumbu umami atau populer dengan akronim MSG (monosodium glutamate) ini sudah ada bahkan sejak 14 tahun ia mengawali kariernya sebagai PR di perusahaan yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun di tanah air ini.
Hingga pada tahun 2007, produsen bumbu masak, mi instan, frozen bakery, serta processed food tersebut memutuskan mengedepankan komunikasi berbasis fakta ilmiah secara berkelanjutan untuk berhadapan dengan stigma negatif.
Langkah ini ditempuh tak lain untuk meluruskan informasi yang simpang siur seputar kandungan MSG dan sejalan dengan pesan perusahaan “Eat Well, Live Well”. “Adalah tugas PR harus mampu memaparkan fakta MSG secara transparan dan berdasarkan fakta ilmiah,” ujarnya melalui jawaban tertulis kepada PR INDONESIA, Jumat (12/3/2021).
- BERITA TERKAIT
- Bapak Komunikasi Indonesia Prof. Alwi Dahlan Meninggal Dunia
- Dodi Rosadi, PR INDONESIA Fellowship Program 2023-2024: Menulis untuk Keabadian
- Claudya Tio Elleossa, ICON PR INDONESIA 2023 – 2024: Menulis Membuka Peluang
- Muhammad Aditya Yoma, ICON PR INDONESIA 2023 - 2024: PR Harus Memanfaatkan Momentum
- Dian Mandasari, ICON PR INDONESIA 2023 - 2024: Passion dan Pengorbanan