Imbas Pandemi Covid-19, APPRI Serukan Perusahaan PR Bertransformasi

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 18/04/2020 | 2.800
Di masa krisis global seperti sekarang, semua institusi perlu terus menjadikan dirinya relevan dan adaptif.
Hendra/PR Indonesia

Menyikapi pandemi Covid-19, Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) menyerukan para perusahaan konsultan kehumasan atau public relations (PR) agar mulai berpikir untuk melakukan transformasi bisnis dari cara-cara konvensional menjadi digital.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO -  Kampanye kehumasan yang mungkin bersifat luring diubah dengan lebih banyak menggunakan platform daring. Begitu kata Ketua Umum APPRI Jojo S. Nugroho saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara daring, Kamis malam (16/4/2020). RAT APPRI ini sekaligus secara aklamasi memilih kembali Jojo S. Nugroho, Managing Director Imogen PR  sebagai Ketua Umum APPRI untuk periode 2020 – 2022. Selain itu 32 perusahaan PR anggota asosiasi juga sepakat memilih Executive Director ID Comm Sari Soegondo sebagai Wakil Ketua Umum.

Dalam pidatonya, Jojo menyoroti resesi ekonomi yang mungkin akan berpengaruh pada bisnis jasa konsultan kehumasan. Menurutnya, masa pandemi Covid-19 ini adalah periode yang sulit bagi semua bisnis, termasuk bisnis jasa konsultan yang terkait erat dengan kegiatan perusahaan klien. “Di masa seperti ini perusahaan PR harus saling mendukung satu sama lain agar dapat melewati periode krisis ini dengan baik, lewat berbagai aksi kolaborasi,” ujar Jojo.

Sari menambahkan, dampak wabah global Covid-19 ini memang tidak terelakkan bagi bisnis, namun di sisi lain justru kepakaran komunikasi dan kehumasan menjadi elemen yang begitu penting dan strategis di saat krisis melanda.

Sari melihat ada kesempatan besar bagi perusahaan PR di tengah situasi ini. Kebutuhan dan tuntutan akan kiprah para profesional di bidang komunikasi dan kehumasan, di segala bidang usaha, sektor, dan lini pembangunan saat ini semakin tinggi.

“Di masa krisis global seperti sekarang, semua institusi perlu terus menjadikan dirinya relevan dan adaptif dalam merespons Covid-19. Mereka perlu terus menjaga ekosistem usahanya dan tetap memastikan hubungan dengan para pemangku kepentingannya berjalan mantap, sambil bersama-sama keluar dari tekanan akibat pandemi,” jelas Sari. (rtn)