BNI Dukung Kemudahan Bisnis 400 Investor Jepang di Indonesia

PRINDONESIA.CO | Kamis, 16/07/2020 | 1.204
Pegawai dan nasabah senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat bertransaksi perbankan di Kantor Cabang BNI Tokyo.
Dok. Bank BNI

Upaya untuk terus mendukung masuknya investasi langsung para penanam modal asing  terutama dari perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia terus dilakukan BNI melalui unit International Desk.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau populer dengan nama BNI tersebut memberikan layanan yang menyeluruh untuk memudahkan para investor saat berbisnis. Kenyamanan yang disiapkan BNI mencakup pembukaan rekening giro dan cash management, foreign exchange (forex), penerbitan letter of credit (L/C), pemberian fasilitas modal kerja, penyediaan informasi tentang kondisi perekonomian, iklim investasi, hingga menyelesaikan perizinan, serta relokasi usaha di Indonesia.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahyu Setiawan mengatakan, di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 1.500 perusahaan yang merupakan bagian dari investasi Jepang dengan bentuk joint venture atau anak perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar adalah nasabah Bank Pembangunan Daerah di Jepang (Japan Regional Banks/JRB) yang berinvestasi di Indonesia. Sebagian besar merupakan perusahaan berbasis teknologi.

Ia melanjutkan, JRB tidak memiliki kantor cabang di Indonesia. BNI memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan pelayanan perbankan lengkap bagi JRB beserta nasabahnya di Indonesia. Salah satu terobosan yang dilakukan BNI dalam berkolaborasi dengan JRB adalah menyediakan fasilitas kredit dalam denominasi yen atau rupiah untuk perusahaan-perusahaan Japanese - Indonesian related yang berorientasi ekspor. Fasilitas ini diberikan melalui skema penjaminan dari bank-bank JRB (back to back loan).

Skema ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh bank lokal di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan karena BNI memiliki kantor cabang luar negeri (KCLN) di Tokyo yang memiliki perjanjian kerjasama dengan bank-bank regional di Jepang. “Pinjaman dalam bentuk yen atau rupiah ini dimungkinkan dengan adanya dukungan pendanaan dari 54 JRB melalui BNI Tokyo. Sehingga, pinjaman yang diberikan memiliki bunga yang kompetitif,” ujar Putrama.

Kerjasama dengan JRB ini berbuah hasil. BNI mampu menghimpun dana sekitar Rp 6,5 triliun, plus mendapatkan perluasan basis nasabah sebanyak 400 perusahaan Jepang yang telah menjadi nasabah BNI. BNI Tokyo juga berperan aktif untuk menarik investor Jepang ke Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tokyo.

Sepanjang Semester I-2020, kinerja unit International Desk sendiri cukup menggembirakan.  Eksposur pinjaman tumbuh 44,4% secara tahunan (yoy), serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 18,4% yoy. Ke depan, BNI berencana menyediakan serta mengembangkan layanan yang sama untuk investor yang berasal dari Korea dan Cina.

BNI berharap perusahaan Jepang lainnya tertarik untuk mendapatkan pembiayaan melalui skema ini dan menggunakan layanan perbankan lainnya dari BNI secara menyeluruh. “Bila ada perusahaan Jepang yang telah menggunakan BNI, tentu mereka akan mereferalkannya kepada perusahaan Jepang lainnya,” imbuh Putrama.

BNI Tokyo telah berdiri sejak tahun 1959 sebagai representative office dan ditingkatkan statusnya menjadi cabang pada tahun 1969, setahun setelah adanya amanat Presiden Soekarno melalui UU No. 17 tahun 1968. Amanat tersebut menugaskan BNI menjadi benteng pertahanan ekonomi. BNI Tokyo diberi peran untuk menghimpun dana dari luar negeri dan diinvestasikan ke Indonesia.

 

Nasabah Berbagai Industri

Terdapat beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan skema pembiayaan dan layanan perbankan ini untuk membantu pengembangan bisnisnya seperti PT Banshu Electric Indonesia (BEI), perusahaan joint venture antara Jepang dengan pengusaha lokal Indonesia yang memproduksi spare part otomotif wire harness untuk kendaraan bermotor roda dua dan industri alat berat lainnya.

PT BEI telah banyak melakukan ekspor produknya ke beberapa negara. Bahkan telah melakukan ekspansi ke India untuk membuat industri komponen serupa dalam rangka penetrasi pasar India yang sangat besar. Selain itu,  ada PT Sunchirin Indonesia yang merupakan produsen komponen AC dan radiator untuk keperluan industri otomotif di Indonesia dan di luar negeri. (adv)