HOME » EVENT » PRIA

Penjurian PRIA 2021 Sesi Presentasi: Penuh Strategi dan Adaptasi   

PRINDONESIA.CO | Selasa, 02/03/2021 | 1.268
Penjurian PRIA 2021 kategori presentasi berlangsung hybrid dimulai Selasa (2/3/2021).
Fathan/PR INDONESIA

Selasa (2/3/2021), terasa istimewa. Hari ini menandakan dimulainya penjurian PRIA sesi presentasi sekaligus “peringatan” satu tahun pandemi COVID-19 di Indonesia. 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2021 sesi presentasi dimulai. Inilah kumpulan karya dan terobosan yang dilakukan para praktisi public relations (PR) selama setahun menghadapi pandemi COVID-19.

Untuk kali pertama, penjurian diselenggarakan secara hybrid. Para juri berkumpul di Gedung Dewan Pers dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sementara peserta, satu per satu, melakukan presentasi via virtual dari tempat masing-masing. Membuka hari pertama, tercatat ada 22 peserta dari lintas industri yang melakukan presentasi untuk kategori Program dan Departemen PR.

Peserta dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku pandemi telah memukul perusahaan transportasi. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbauan untuk lebih banyak beraktivitas dari rumah membuat jumlah penumpang KCI yang biasanya mencapai 1,2 juta terjun bebas ke angka 300 – 400 ribu penumpang per hari.

Di satu sisi, mereka juga memiliki tanggung jawab moril untuk mendukung program pemerintah agar penumpang tetap taat menjalani protokol kesehatan. Salah satunya, dengan cara aktif mengedukasi dan melakukan sosialisasi 5M baik kepada kalangan internal maupun eksternal. Karena latar belakang itulah, mereka menginisiasi lahirnya C-Ranger. “Tugasnya tak hanya melakukan sosialisasi, tapi juga tak segan menegur jika ada yang tidak menaati 5M,” kata staf Community Engagement KCI Hafizhuddin Ali.

Kondisi serupa dirasakan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). Meski begitu, mereka percaya komunikasi kepada seluruh stakeholders harus tetap terjaga dan terawat. Untuk itu, mereka dijaga dan dirawat dengan baik. Bagi internal, komunikasi itu penting untuk mereka secara aktif beradaptasi memaksimalkan berbagai kanal agar bisa tetap terhubung baik dengan kalangan internal maupun eksternal seperti media, masyarakat, mitra, dan lainnya.  

Untuk komunikasi internal, misalnya, mereka rutin mengadakan town hall meeting dan memastikan seluruh karyawan tetap sehat, termasuk memantau mereka yang terdampak COVID-19. Upaya ini menunjukkan manajemen peduli terhadap keselamatan dan kesehatan karyawan. “Ya, fungsi dan peran komunikasi internal dan eksternal menjadi sangat penting di saat pandemi,” ujar Head of Corporate Communications MRT Ahmad Pratomo.  

Kesan Mendalam

Pandemi juga menjadi tantangan tersendiri bagi anak usaha Garuda Indonesia, yakni PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. Berbagai strategi pun disusun agar kepercayaan publik tetap terjaga meski di pandemi. Apalagi, seperti yang diakui oleh Senior Manager Corporate Communications and CSR GMF AeroAsia Diorezky Yoga Pratama, di saat pandemi mereka berhadapan dengan persepsi negatif publik terkait keamanan dan keselamatan penumpang.  

Untuk membangun persepsi positif, GMF AeroAsia menggaungkan program media relations dan komunikasi media dengan pesan kunci “Because You Matter”. Harapannya, kepercayaan penumpang untuk kembali terbang bersama Garuda kembali terbangun.   

Bagi Gojek, pandemi menorehkan kesan mendalam. Sebab di tahun itu, bertepatan dengan usia yang mereka yang kesepuluh. Pandemi seolah menguatkan kembali makna keberadaan Gojek di tanah air. Sekaligus, penanda kebersamaan bagi seluruh insan Gojek mengarungi masa-masa sulit.  

Menurut VP Corporate Communications Gojek Audrey P. Petriny, pandemi justru menjadi momentum bagi perusahaan yang telah menjelma dari perusahaan ride-hailing menjadi layanan on-demand ini untuk memperkuat positioning mereka sebagai solusi inklusif dan komprehensif bagi masyarakat. Pandemi juga tidak menghentikan langkah Gojek untuk senantiasa mengedukasi masyarakat agar mereka dapat mengembangkan bisnis secara digital. (rvh)