Jangan Sampai Salah! Ini Perbedaan antara PR dengan “Marketing”

PRINDONESIA.CO | Selasa, 11/10/2022 | 2.765
PR dan marketing merupakan dua elemen penting yang sering disalahartikan.
Dok.Istimewa

Public relations (PR) dan marketing merupakan dua bidang yang saling membutuhkan satu sama lain. Keduanya  membantu organisasi untuk mencapai tujuan yang maksimal.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Meski sama-sama berperan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya, namun antara public relations (PR) dengan marketing memiliki fungsi yang berbeda. Demikianlah pernyataan Jessica Starman, CEO Eleve8 Media, dalam tulisannya di laman Forbes yang diunggah pada tanggal 5 April 2022.

Starman mengaku hingga saat ini masih menemukan pemimpin organisasi yang salah dalam mengartikan peran serta fungsi keduanya.  Bahkan, ada pemimpin yang menganggap marketing dan PR memiliki fungsi dan peran yag sama.   Pemikiran seperti ini, menurutnya, sangat riskan. Untuk itu, praktisi PR dari Amerika Serikat tersebut mengupas tuntas perbedaan utama antara PR dengan marketing.

1. Perbedaan tujuan.

PR fokus membangun reputasi yang positif dan dinamis. Dalam menjalankan perannya itu, PR tidak bisa bekerja sendiri melainkan menjadikan pihak ketiga seperti jurnalis dan media massa sebagai mitra strategis. Sementara marketing, fokus pada perolehan keuntungan dan mengiklankan produk.

2. Strategi yang berbeda.

Keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Oleh karenanya, strateginya juga berbeda. PR fokus pada strategi komunikasi untuk membangun reputasi. selain itu, PR juga berperan dalam menyusun strategi manajemen krisis yang dapat mengancam reputasi. Sedangkan marketing fokus pada strategi pemasaran, mulai dari pemasaran media sosial, transaksional, hingga masih banyak lagi.

3. Perbedaan pesan yang disampaikan.

Marketing menyalurkan pesan promosinya melalu media seperti iklan TV, selebaran, atau papan reklame. Pesan yang disampaikan hanya untuk jangka pendek, seperti menjual atau mempromosikan produk baru. Sementara PR, meski sama-sama menyampaikan pesan melalui media massa, namun pesan yang disampaikan berbeda. Alih-alih mencoba menjual sesuatu, PR fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang untuk membangun posisi perusahaan.

Starman mengatakan, saat ini perusahaan yang sukses telah mengadopsi praktik jalinan strategis antara marketing dengan PR. Dengan begitu, perusahaan dapat menghadirkan brand image yang lebih mudah meresap atau diterima oleh pasar. (zil)