Saat melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Kota Cimahi, Selasa (13/12/2022), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitipkan pesan kepada para ulama agar membangun peradaban dengan ilmu.
BANDUNG, PRINDONESIA.CO - Menjelang tahun politik 2024, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitipkan pesan kepada ulama dan tokoh masyarakat di Kota Cimahi agar berperan dalam membangun peradaban dengan ilmu. Langkah ini perlu untuk dilakukan, terutama untuk membuat suasana lebih damai dan tenteram menjelang tahun politik 2024.
“Saya titip kepada para ulama agar membangun peradaban dengan ilmu. Manusia harus selamat, hidup harus terus berjalan,” kata Gubernur Ridwan saat melakukan kegiatan Siaran Keliling (Sarling) Jabar di Technopark Cimahi, Selasa (13/12/2022).
Apabila terealisasi, maka Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil meyakini, Kota Cimahi dapat menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Jabar yang mengedepankan ilmu tabayun. “Saya berharap agar warga Cimahi jauh dari yang namanya hoaks dan berita bohong. Jadilah kota percontohan yang kondusif dan tabayun menjelang 2024,” ujarnya.
Makna dari keberadaan ulama sangat penting di mata Gubernur Ridwan. Ia mengaku, selama memimpin Jawa Barat selalu mengedepankan nasihat dan ilmu dari para ulama. Menurutnya, seorang pemimpin selalu mengambil keputusan ketika ada masukan-masukan dari pemuka agama demi kemaslahatan banyak orang. “Sebagai pemimpin, kami tidak bisa memimpin tanpa ilmu dari para pemuka agama. Mudah-mudahan saya termasuk kategori pemimpin yang adil dengan ilmu yang selalu merujuk kepada para ulama,” ujarnya.
Tiga Fundamental
Soal kepemimpinan ini juga kembali diangkat oleh Gubernur Ridwan saat menjadi pembicara dalam acara Leadership Night 2022 yang diselenggarakan oleh School of Business Management ITB di Jakarta, Selasa (20/12/2022). Pada kuliah umum yang bertajuk “In Harmonia Progressio: Dari Ganesha Bangun Jabar Juara”, sang Gubernur membagikan perjalanan kepemimpinannya dalam membangun Jawa Barat. Di samping menyampaikan nilai-nilai kepemimpinan yang dianutnya serta pengalamannya yang penuh warna sebagai arsitek hingga terpilih menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
Ia menyampaikan ada tiga nilai fundamental yang menjadi pedomannya. Terdiri dari kepemimpinan itu diniatkan untuk ibadah, kekuasaan sifatnya hanya sementara, dan komitmen untuk memberikan manfaat untuk orang banyak. “Pemimpin harus mampu mengukur hasil kerjanya dan mengevaluasi kemanfaatan dari kepemimpinannya,” katanya.
Ada dua ukuran yang dipraktikkan oleh Gubernur Ridwan sebagai pemimpin. Pertama, menjadi pemimpin yang selalu dirindukan oleh rakyatnya. Menurutnya, saat ini menjadi orang pintar saja tidak cukup untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang berhasil. Sebaliknya, pemimpin harus mampu dekat dengan rakyatnya. Ia menambahkan pemimpin bisa memaksimalkan keberadaan media sosial untuk membangun kedekatan dengan rakyatnya. Pengukuran kedua, terkait kualitas dari pengambilan keputusannya serta manfaatnya bagi rakyat. Yakni, soal seberapa besar daya transformasi seorang pemimpin.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Ridwan juga membagikan kisah sukses mengarungi situasi krisis COVID-19. Kuncinya terletak pada kemampuan adaptif, optimisme dan selalu berpikiran positif. “Dari sikap itu, kita mampu mencetuskan ide-ide inovatif dan melakukan revolusi digital di semua aspek pemerintahan dan kehidupan warga Jawa Barat,” katanya.
Di akhir kuliah umumnya, Gubernur Ridwan mengajak alumni ITB yang umumnya merupakan para teknokrat untuk turut serta berkiprah sebagai kepala daerah. “Saat ini baru sekitar 1% dari total sekitar 500-an kepala daerah (wali kota, bupati, gubernur) di seluruh Indonesia yang berasal dari Kampus Ganesha,” katanya. Padahal potensi pengembangan Indonesia ke depan sangat besar, terutama di bidang Energi Terbarukan. Namun, tantangannya juga besar mulai dari global warming hingga berbagai isu terkait keberlanjutan lingkungan yang harus segera diatasi, salah satunya dengan penggunaan green energy.
- BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Imbau Kabinet Merah Putih Agar Aktif dan Terbuka Berkomunikasi
- Konstruksi Indonesia 2024: Upaya Kementerian PU Tingkatkan Daya Saing
- Kementerian PU Dorong Pembangunan Kota Layak Huni dan Berkelanjutan
- Tokoh Agama Milenial dalam Strategi Komunikasi Cegah “Stunting”
- Hilirisasi Industri Mineral Mendorong Lompatan Ekonomi