HOME » EVENT » PRIA

Strategi PR Blibli untuk Menjangkau Target Audiens

PRINDONESIA.CO | Selasa, 20/06/2023 | 1.705
Yolanda Nainggolan, VP Public Relations Blibli, di Bali, Rabu (15/3/2023), mengatakan, kunci sukses komunikasi mereka terletak pada komitmen untuk selalu mengedepankan konsep omnichannel.
Freandy/PR INDONESIA

Untuk dapat membuat konten yang relevan dan berkontribusi dalam membangun kepercayaan (trust) pelanggan, praktisi public relations (PR) harus memastikan audiens yang ingin disasar.

BALI, PRINDONESIA.CO – Keberadaan public relatons (PR) juga dapat membantu target audiens untuk mengenal produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan. Inilah gambaran peran dan fungsi PR di PT Global Digital Niaga (Blibli), seperti disampaikan oleh Yolanda Nainggolan, VP Public Relations Blibli, saat menjadi pembicara di sesi konferensi PR INDONESIA Awards (PRIA) bertajuk “Transformasi Komunikasi Digital untuk Bangsa” di Bali, Rabu (15/3/2022).

Yolanda menyebut peran tersebut sebagai mission statement yang kemudian diimplementasikan melalui omnichannel commerce platform. Dalam sisi bisnis, katanya, omnichannel commerce platform artinya korporasi memastikan dapat menyediakan produk secara on-line, off-lline, dan terintegrasi sehingga memudahkan pelanggan untuk mendapatkan sesuatu sesuai kebutuhannya.

Untuk diketahui, PT Global Digital Niaga telah resmi mengintegrasikan layanan e-commerce (Blibli) dengan Tiket. com (aplikasi penyedia segala macam tiket), dan Ranch Market (high quality supermarket), dalam satu ekosistem baru bernama Blibli Tiket. Dari sisi komunikasi, omnichannel berarti PR harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan memastikan setiap konten tersedia di berbagai platform komunikasi atau terintegrasi. Konten yang diproduksi juga harus mengikat (engaging). Contohnya, mengangkat artikel tentang aktivitas konsumen.

Sesuai Kebutuhan

Pemilihan target audiens juga tak luput dari perhatian Blibli, karena dapat memengaruhi kemasan yang akan diproduksi mulai dari tulisan, gambar, hingga video. Blibli juga meyakini setiap target audiens memiliki preferensi masing-masing dalam mencari informasi. “Peran PR adalah mampu membangun komunikasi yang relevan sesuai dengan audiens yang menjadi sasaran,” kata Yolanda.

Sementara dalam membuat konten, ia bersama timnya berupaya untuk selalu mengangkat isu dari sisi pelanggan, isu yang sedang banyak diperbincangkan audiens, dan sedang menjadi kebutuhan serta concern pelanggan. Sedangkan metode komunikasinya, mereka mengedepankan unsur storytelling yang disebut dengan from me to we (dari saya untuk kita). Maksudnya, dalam membangun komunikasi, PR menjadikan stakeholder sebagai bagian dari narasi yang membangun kesuksesan, bukan sekadar brand

Menanggapi pertanyaan Susana Emilia Sari, peserta sesi Konferensi dari PT Terminal Petikemas Surabaya, mengenai upaya korporasi menghadapi krisis di dunia digital, menurut Yolanda, justru pihaknya akan menjadikan peristiwa itu sebagai momentum emas untuk bercerita mengenai berbagai hal yang sudah dilakukan korporasi, dalam hal ini dukungan Blibli mendigitalisasikan UMKM.

Dalam membangun narasi, peraih gelar master Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia ini juga menekankan pentingnya relevansi. “Untuk membuat konten yang relevan, PR harus memastikan target audiens, apa yang sedang mereka cari, dan memaksimalkan search engine optimization (SEO),” katanya. Selanjutnya, PR dapat menggunakan kata kunci SEO untuk dikembangkan menjadi konten komunikasi. Cara ini pada akhirnya dapat memudahkan PR dalam menjalankan fungsinya mendukung brand dan meningkatkan reputasi korporat.(eda)