Orkestrasi Narasi di Medsos, Kunci PosIND Hadapi Krisis

BANDUNG, PRINDONESIA.CO - Pemanfaatan media sosial untuk komunikasi eksternal, memungkinkan perusahaan mempertahankan kredibilitas dan citra yang pada akhirnya bisa juga menjadi kendaraan melewati krisis. Setidaknya begitu kesimpulan PT Pos Indonesia (Persero) (PosIND), yang sempat dilanda krisis karena isu pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai pada akhir 2024 lalu.

Vice President Corporate Communications PT Pos Indonesia (Persero) Heri Nugrahanto dalam sambutannya untuk acara puncak PR INDONESIA Awards (PRIA) 2025 yang berlangsung di Graha Pos Indonesia, Bandung, Rabu (26/2/2025), menjelaskan, sepanjang periode 3-14 Oktober 2024 perusahaan pelat merah tersebut mendapat total 118 pemberitaan mengenai PHK pegawai. Tak hanya itu, terdapat pula lebih 4 juta perbincangan di media sosial, dengan sentimen negatif sebesar 82 persen, sementara sisanya netral.

Adapun dalam mengatasinya, kata Heri, pihaknya menginstruksikan seluruh tim media sosial resmi di kantor PosIND di seluruh Indonesia untuk mengorkestrasi narasi positif tentang perusahaan. “Orkestrasi narasi oleh teman-teman di daerah membuat kami mendapat dukungan positif dari publik,” ujarnya.

Perusahaan dengan Tim Media Sosial Terbesar Se-BUMN

Penguatan komunikasi eksternal melalui media sosial, menjadi semacam keharusan bagi PosIND yang dikenal sebagai perusahaan dengan jaringan luas. Disebutkan, perusahaan logistik itu kini memiliki total 262 kantor di seluruh Indonesia. Khusus untuk tim media sosial di masing-masing kantor, kata Heri, bertanggung jawab mengunggah minimal dua konten per harinya.

Menurut Heri, hanya dengan bantuan media sosial dan konsistensi publikasi tersebut pihaknya bisa memastikan semua stakeholder di seluruh area kerja mendapatkan informasi yang relevan. “Dalam konteks ini, kami mendapat penghargaan dari Menteri BUMN lewat ajang Corporate Communication and Sustainability Summit 2024,” pungkasnya. (nyk)