
Secara umum, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menilai, kecakapan komunikasi para kader Posyandu merupakan modal penting dalam memastikan masyarakat tetap sehat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) memiliki peran strategis dalam pembangunan kesehatan di akar rumput. Oleh karena itu, menjadi penting bagi mereka untuk memiliki kecakapan komunikasi. Sebab, hanya dengan itu efektivitas pelayanan dan edukasi kesehatan bagi masyarakat dapat dipastikan.
Secara prinsip, para kader Posyandu wajib memiliki kecakapan komunikasi karena berkaitan dengan pemahaman mengenai informasi yang harus disampaikan. Apalagi seperti dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat ini Posyandu di Indonesia berjumlah lebih dari 300.000 titik dengan total kader sebanyak 1,3 juta orang.
Secara umum Budi menilai, kader Posyandu dengan kecakapan komunikasi akan menjadi modal penting dalam memastikan masyarakat tetap sehat. “Kita harus terus mendidik dan memberi pengetahuan baru kepada kader Posyandu agar dapat terus berinovasi. Baik menteri maupun kader memiliki tugas yang sama, yaitu memastikan masyarakat tetap sehat,” ujarnya dilansir dari Indonesia.go.id, Senin (18/11/2024).
Pelatihan Komunikasi
Dalam konteks ini, pelatihan komunikasi menjadi salah satu sarana yang penting dihadirkan bagi kader Posyandu. Seperti yang belum lama ini diberikan kepada kader Posyandu Sirsak di Kelurahan Paninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang, oleh dosen Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Rosmalia Ahmad.
Dalam pelatihan yang berlangsung pada Sabtu (19/4/2025), Rosmalia mengajak para kader Posyandu memahami tentang konsep, komponen, hambatan, hingga strategi komunikasi efektif yang menekankan pada tiga aspek utama komunikasi meliputi verbal, nonverbal, dan keterampilan mendengarkan (listening skills).
Rosmalia juga mengajarkan para kader yang hadir cara mengimplementasikan keterbukaan dalam komunikasi, menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiens, dan betapa pentingnya umpan balik (feedback) yang membangun.
“Komunikasi efektif bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan pesan diterima dan dipahami dengan benar, sehingga menjadi kunci dalam membentuk perilaku sehat masyarakat,” ujar Rosmalia dilansir dari news.bsi.ac.id, Rabu (23/4/2025).
Seakan menyambung, Ngatoiatu Rohmani dan Dewi Utari dalam jurnal Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Komunikasi Efektif bagi Kader Posyandu (2020) menjelaskan, komunikasi interpersonal merupakan modal dasar bagi kader dalam melaksanakan promosi kesehatan. Dalam konteks ini, mereka juga menyarankan agar pelatihan komunikasi bagi kader Posyandu dapat mencakup tentang pemanfaatan teknologi. “Para kader perlu diberikan keterampilan dalam penggunaan media sosial sebagai alat dalam penyebaran informasi kegiatan Posyandu di masyarakat,” tulisnya. (eda)
- BERITA TERKAIT
- Penting! Ini 4 Kiat Memilih Juru Bicara yang Tepat
- Dari Penyiar hingga Praktisi PR, Semua Komunikator Wajib Bisa “Story Telling”
- Komunikasi, Modal Dasar Kader Posyandu dalam Promosi Kesehatan
- MAW Luncurkan Buku Kelima, Bahas Praktik Komunikasi Terbaik dari Para Praktisi
- Pentingnya Komunikasi Empati bagi Organisasi, Belajar dari Kasus Dokter Pemerkosa