Transformasi Kimia Farma Apotek dengan Strategi “Omnichannel”

PRINDONESIA.CO | Jumat, 01/12/2023 | 1.892
Kimia Farma Apotek bertransformasi untuk menjawab kebutuhan pelanggan di kalangan milenial dan Z.
Anjar/ PR INDONESIA

Agar tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan, PT Kimia Farma Apotek melakukan transformasi dengan memperkuat ekosistem omnichannel. Seperti apa?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dalam menghadapi perubahan bisnis yang dinamis, PT Kimia Farma Apotek memilih untuk bertransformasi dari perusahaan retail farmasi menjadi integrated healthcare ecosystem. Perubahan ini tidak hanya mencakup aspek bisnis, tetapi juga tagline korporasi, dari yang awalnya “Ingat Obat, Ingat Kimia Farma” menjadi “Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma”.

Di hadapan awak media, dalam sesi Press Conference The 18th Annual Markplus Conference di Jakarta, Rabu (29/11/2023), CEO Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan, alasan perubahan itu bertujuan agar korporasi tetap relevan dengan para stakeholder, baik pelanggan maupun karyawan.

Untuk menjawab kebutuhan pelanggan, korporasi membuat strategi dengan cara memperkuat ekosistem omnichannel. Fokus utama anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk. ini memperkuat toko fisik sebagai kekuatan utama sambil mengembangkan toko daring sesuai dengan perkembangan zaman.

Agus menambahkan, Kimia Farma Apotek berencana untuk menambah jumlah toko fisik yang saat ini mencapai 1.800 di seluruh Indonesia. Mereka juga sudah membagi toko fisik ke dalam beberapa kategori. Antara lain, KF Premier, Apotek Plus, KF Express, KF Health & Beauty.

Kategori-kategori ini memiliki keunggulannya masing-masing. Contoh, KF Premier yang menyediakan layanan One Stop Service. Keberadaannya menyatukan layanan farmasi dan kesehatan di satu tempat mencakup apotek 24 jam, konsultasi dokter, dan laboratorium. Sementara KF Express dapat diakses di bandara, sedangkan KF Health & Beauty menyediakan layanan di pusat-pusat perbelanjaan.

Milenial dan Gen Z

Perubahan tagline ini, kata peraih gelar Master Administrasi Bisnis dari Universitas Gadjah Mada (UGM), juga menjadi upaya untuk menyasar target pasar yang lebih luas, sepertikalangan milenial dan Gen Z. “Kita ingin lebih dari sekadar key player, top player untuk industri retail farmasi,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa untuk melayani generasi tersebut, Kimia Farma Apotek telah menyiapkan lebih dari 2.500 karyawan milenial dan Gen Z. Selain itu, mereka juga memperkenalkan inovasi baru, seperti aplikasi Kimia Farma Mobile.

Tidak ketinggalan, perusahaan yang didirikan tanggal 4 Januari 2023 tersebut, merambah pasar digital dengan menjual produk mereka menggunakan e-commerce. Cara ini pun mendapat sambutan antusias dari pelanggan dan menjadi top seller di Tokopedia.

Strategi Kimia Farma Apotek tidak hanya mengejar pelanggan secara online maupun offline, tetapi juga berfokus pada keberadaan produk secara luas. Mereka memahami bahwa pelanggan modern melakukan webrooming dan showrooming, khususnya untuk dua generasi tersebut mengingat pembelian barang saat ini bisa dilakukan hanya dengan gawai dan jari.

Oleh karenanya, produk Kimia Farma Apotek memastikan rantai distribusi menyediakan baik layanan secara ofline maupun online. “Kesediaan produk itu menjadi sangat penting untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan,” sambungnya.

Untuk memperluas jangkauan informasi, Agus memaksimalkan keberadaan media untuk bersama-sama membawa isu omnichannel dan semangat transformasi Kimia Farma Apotek di berbagai kesempatan. (jar)