Lebih Detail Soal Akuntabilitas Komunikasi dalam Mini Whitepaper HUMAS INDONESIA

PRINDONESIA.CO | Rabu, 25/06/2025
Mini white paper webinar akuntabilitas komunikasi sektor jasa keuangan dan perhubungan-logistik berisi rekomendasi ahli komunikasi.
doc/Humas Indonesia

Mini white paper ini berisikan inti sari sekaligus rekomendasi praktis berdasarkan diskusi mendalam bersama pakar dan praktisi di industri komunikasi sektor jasa keuangan maupun jasa perhubungan-logistik.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pembahasan penting dalam PR Webinar Series #1 dan #2 yang diinisiasi HUMAS INDONESIA beberapa waktu lalu, kini dapat ditelaah lebih dalam oleh para praktisi humas sektor jasa keuangan dan jasa perhubungan-logistik melalui mini white paper eksklusif secara gratis.

Dalam mini white paper tersebut, praktisi humas dapat mencermati inti sari sekaligus rekomendasi praktis dari para ahli terkait akuntabilitas komunikasi. Muatan dokumen disusun oleh HUMAS INDONESIA dengan para ahli komunikasi berpengalaman, berdasarkan diskusi bersama praktisi dan pakar komunikasi dalam dua gelaran webinar terakhir.

Adapun para ahli yang terlibat dalam penyusunan mini white paper ini di antaranya Principal of IADERN Tuhu Nugraha, founder & CEO HUMAS INDONESIA Asmono Wikan, dan akademisi komunikasi dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang Heni Indrayani.

Seperti telah disebutkan di atas, mini white paper ini dapat diakses secara gratis oleh seluruh praktisi humas yang memiliki concern terhadap akuntabilitas komunikasi. Cara mendapatkannya cukup dengan mengisi formulir di tautan https://bit.ly/AksesWAK.

Mini white paper ini diharapkan dapat menyuguhkan pembelajaran mendalam, sekaligus rekomendasi praktis yang bisa diterapkan di organisasi masing-masing. "Dokumen ini dapat menjadi referensi pengembangan program komunikasi hingga aspek penunjang pengambilan keputusan bisnis di korporasi dan organisasi," ucap Asmono menjelaskan, Selasa (24/6/2025).

Selayang Pandang

Buat yang penasaran, pembahasan dalam mini white paper ini terentang dari soal transparansi sebagai fondasi strategis dalam strategi komunikasi sektor jasa keuangan dan perhubungan-logistik, hingga bagaimana regulator kini menekankan keterbukaan informasi sebagai mandat.

Para ahli juga menyebut kalau digitalisasi harus dibarengi empati dan integritas dalam pelaksanaannya. Dalam konteks ini, teknologi perlu dimanfaatkan untuk literasi dan perlindungan konsumen, dengan pendekatan edukatif menggunakan storytelling yang relevan.

Poin penting dari pembicara dalam PR Webinar Series juga tak luput dirangkum. Seperti PT ASDP Ferry Indonesia yang menerapkan "One Gate Communication" untuk memastikan konsistensi narasi, hingga Bank DBS Indonesia dengan prinsip "Digital to the Core, Trust at the Heart".

Tunggu apa lagi, segera dapatkan mini white paper eksklusif ini hanya melalui tautan https://bit.ly/AksesWAK(ARF)