
Terdapat lima tips yang bisa diterapkan praktisi public relations (PR) untuk menghasilkan strategi komunikasi yang berdampak berbasis nilai guna memperkuat reputasi organisasi. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Kompas menjadi benda yang sangat penting bagi pelaut dibandingkan layar megah ketika badai menghantam kapal. Jika ditarik ke dalam konteks komunikasi, kerangka respons yang kuat akan sangat dibutuhkan seorang public relations (PR) ketika krisis menerpa.
Kerangka respons yang kuat dapat dipastikan lewat nilai (values driven response framework). Dengan ini setiap organisasi dapat memastikan keotentikannya, sehingga bisa terus dipercaya oleh para pemangku kepentingan.
Lantas, bagaimana cara membangun kerangka respons berbasis nilai yang kuat? Melansir PR Daily, Selasa (24/6/2025), terdapat lima tips yang bisa diterapkan. Yuk, simak!
1. Fokus pada “North Star” Organisasi
Bintang utara yang menjadi patokan organisasi di tengah badai krisis adalah nilai-nilai inti. Praktisi PR wajib berpatokan ke sana dalam menyusun pesan organisasi. Nilai yang kuat akan menciptakan konsistensi komunikasi lintas audiens, dan dapat memperkuat kredibilitas sekaligus kepercayaan publik.
2. Bingkai Pesan Sesuai Audiens
Pastikan pesan yang disebarkan relevan dan menjawab kepentingan publik. Fokuskan komunikasi kepada dampak nyata terhadap publik, bukan sekadar menonjolkan kesulitan internal yang bernada mengasihani diri.
3. Transparansi Adalah Kekuatan
Dalam krisis, publik tidak menuntut kesempurnaan, melainkan kejujuran. Oleh karena itu, perlu adanya penyampaian pesan secara terbuka, faktual, dan terpenting, hindari retorika berlebihan agar kredibilitas organisasi tetap terjaga.
4. Nada Dimulai dari Pimpinan
Jika badai krisis semakin membesar, pemimpin tertinggi harus tampil langsung sebagai representasi suara organisasi. Mengandalkan pernyataan defensif yang dikutip atas nama juru bicara perusahaan berisiko memperbesar jarak emosional dengan publik.
5. Bergerak Cepat dan Tegas
Ketegasan dan kecepatan diperlukan sebagai wujud komitmen menjaga integritas dan menunjukkan tanggung jawab organisasi. Respons yang lambat seringkali menjadi sumber ketidakpercayaan dan kemarahan publik yang sulit dipulihkan.
Demikian lima tips mengoptimalkan respons berbasis nilai guna menjaga reputasi dan ketangguhan komunikasi di masa krisis. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! (eda)
- BERITA TERKAIT
- 5 Tips Menjaga Reputasi Lewat Kerangka Respons Berbasis Nilai
- Pentingnya Komunikasi Krisis, Belajar dari Insiden Pendaki Brasil di Rinjani
- Polri Pakai AI dalam Konten Komunikasi, Akademisi Beri Catatan
- Panduan Etika Berkomunikasi di Era Digital Lewat Buku Communication Ethics
- Lebih Detail Soal Akuntabilitas Komunikasi dalam Mini Whitepaper HUMAS INDONESIA