Hingga saat ini perkembangan dunia PR telah melewati empat fase. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dunia public relations (PR) berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Seperti profesi yang lain, kini aktivitas praktisi PR tak bisa terpisahkan dari yang namanya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menurut Arief N, dkk., dalam jurnalnya yang berjudul Kompetensi baru public relations (PR) pada era artificial intelligence yang diterbitkan tahun 2019, diketahui bahwa hingga saat ini perkembangan dunia PR telah melewati empat fase. Antara lain:
1. PR 1.0
Era praktisi PR menjalankan tugasnya secara manual. Masa ini berlangsung sekitar tahun 1960 - 1970. Ketika itu, medium komunikasi yang digunakan adalah media cetak seperti koran, majalah, hingga televisi. Peran PR masih sebatas broadcaster alias melakukan komunikasi satu arah.
2. PR 2.0
Era ini ditandai dengan lahirnya media online, tapi belum berlangsung secara masif. Komunikasi yang berlangsung sudah horizontal, komunikasi dari banyak sumber ke banyak audiens. Di titik ini, PR berfungsi sebagai konektor atau penghubung. Ciri berikutnya, adanya transformasi media cetak ke platform digital.
3. PR 3.0
Media sosial menjadi platform yang paling banyak digunakan, disukai, dan dipercaya publik. Pada era ini muncul aktivitas seperti jurnalisme warga (citizen journalism), jurnalisme perusahaan (corporate journalism), dan jurnalisme karyawan (employee journalism). Era ini juga ditandai dengan semua warga bisa memproduksi berita. Warga bisa melaporkan informasi yang diperolehnya melalui media sosial.
4. PR. 4.0
Era ini ditandai dengan hadirnya AI dan big data. Teknologi canggih seperti robot menjadi alat yang memengaruhi setiap aktivitas manusia. Bahkan di sektor kehumasan, saat ini sudah ada robot yang sudah bisa menulis dan mencari bahan untuk dibuat menjadi artikel. Berbagai aktivitas sudah mulai dilakukan oleh AI. Sebut saja, penyebaran siaran pers, pengelolaan kampanye perusahaan, perangkat untuk mengidentifikasi buzzer, influencer, dan menampung data-data pihak berkepentingan. (dlw)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab