5 Strategi Komunikasi ESG

PRINDONESIA.CO | Senin, 05/02/2024
Penting untuk perusahaan memahami cara mengomunikasikan environmental, social, and governance (ESG).
Dok. Indonesia Sustainability 4.0 Network

Strategi komunikasi dalam menyukseskan program environmental, social, and governance (ESG) menjadi sangat penting. Untuk itu perusahaan wajib paham tentang cara dan taktik merumuskannya.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Dewasa ini banyak perusahaan maupun instansi yang berlomba menerapkan konsep environmental, social, and governance (ESG). Konsep ini menjadi sangat penting karena mengintegrasikan implementasi pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik dalam aktivitas pembangunan, investasi maupun bisnis.

Ketua Umum ESG Task Force Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Maria Nindita Radyati berpendapat, ESG sangat penting untuk mengukur kinerja dari suatu perusahaan. “Kuncinya adalah disclosure atau pengungkapan,” ujarnya dalam Corcomm Summit 2024 yang digelar The Iconomics di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Selain itu, dikutip dari Hukum Online, The Association of Chartered Certified Accountants mengungkapkan, salah satu manfaat penerapan ESG bagi perusahaan adalah dapat meningkatkan reputasi.

Oleh karena itu, Maria yang juga menjabat President Director of Institute for Sustainability and Agility (ISA) mengatakan, public relations (PR) harus memahami cara mengomunikasikan ESG agar perusahaan dapat menerima dampak positif secara maksimal. Untuk itu, ia merumuskan lima cara yang bisa diterapkan. Di antaranya:

1. Pemetaan (Mapping)

PR perusahaan maupun instansi harus memahami siapa target komunikasinya, baik itu pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya.

2. Hasil (Outcome)

PR harus menetapkan hasil dari komunikasi baik dalam bentuk informasi baru atau umpan balik dari masyarakat. Hal ini untuk mengetahui penilaian terhadap perusahaan maupun instansi.

3. Media

Penting untuk memetakan media apa yang hendak digunakan untuk menaikan reputasi. Beberapa yang bisa dipertimbangkan adalah media sosial, koran, presentasi, website, dan sustainability report.

4. Pesan (Messages)

bisa menggunakan indikator International Financial Reporting Standards (IFRS) untuk menentukan pesan. Panduan kerangka kerja pelaporan tersebut meliputi pengenalan, pengukuran, serta pengungkapan risiko dan peluang ESG.5. 

5. Mengapa (Why)

perlu mempertanyakan berbagai aspek yang dapat memengaruhi keberlangsungan ESG meliputi budget, timing, sumber daya manusia (SDM), dan kebutuhan akan konsultan.

Demikian lima strategi mengomunikasikan ESG yang dapat diterapkan praktisi PR. Semoga informasi ini bermanfaat. (dlw)