7 Sikap yang Harus Dimiliki Pemimpin Ketika Menghadapi Krisis

PRINDONESIA.CO | Rabu, 10/04/2024 | 2.164
Pemimpin harus tampil paling depan kala menghadapi krisis.
Pexels

Peran pemimpin sangat diperlukan dalam situasi kriris, agar penanganan dapat berjalan cepat dan efektif sehingga tidak merugikan organisasi.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Krisis bisa datang kapan saja pada setiap organisasi. Hal tersebut membuat kemampuan mengelola krisis menjadi sangat penting. Dalam konteks ini, seorang pemimpin dalam setiap organisasi dituntut memiliki kemampuan untuk mengendalikan situasi.

Mengutip G. Harrison dalam buku Kriyantono berjudul Public Relations, Issue & Crisis Management: Pendekatan Critical Public Relations Etnografi Kritis & Kualitatif (2015), pengendalian krisis merupakan hal krusial guna menghindari dampak dan kerugian bagi organisasi.

Dalam hal itu, CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan dalam bukunya berjudul Energi Kebaikan dan Komunikasi Empatik, menuliskan setidaknya tujuh sikap yang harus dimiliki pemimpin ketika terjadi krisis. Berikut uraiannya.

1. Ketenangan

Seorang pemimpin harus bisa menguasai emosi. Dalam konteks menghadapi masalah, sikap tenang dan tidak mudah panik merupakan awal dari keberhasilan mengelola krisis. Semakin tenang seorang pemimpin, solusi yang dapat dipikirkan akan kian matang.

2. Ketegasan

Semua pihak akan merasa gelisah ketika terjadi krisis. Oleh karena itu, pemimpin harus bisa memberikan arahan yang jelas dan tegas, agar penanganan krisis dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

3. Mampu Membangun Semangat Tim

Selaras dengan poin kedua, seorang pemimpin harus mampu membangun semangat tim. Jangan biarkan anggota tim kehilangan gairah, karena hal itu hanya akan berdampak pada progres penanganan krisis.

4. Tidak Menyalahkan

Saat krisis melanda, jangan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Pemimpin harus bisa menghadapi persoalan secara objektif sembari menyusun langkah strategis. Menyalahkan orang lain hanya akan menciptakan suasana yang kontraproduktif dalam penyelesaian krisis.

5. Tidak Bersembunyi

Respons publik dan stakeholder ketika terjadi krisis bisa sangat menakutkan. Meski begitu, seorang pemimpin harus tetap tampil pasang badan untuk organisasi.

6. Berani Berbicara Kepada Publik

Sejalan dengan poin sebelumnya, pemimpin harus berani menghadapi publik untuk membicarakan hal-hal pokok terkait perkembangan penanganan krisis, baik itu secara langsung maupun melalui berbagai saluran media. Sikap ini dapat memastikan kebenaran informasi yang berkembang di masyarakat.

7. Rendah Hati

Terakhir, seorang pemimpin harus rendah hati dan mau mengakui kekurangan dirinya. Dalam konteks penanganan krisis, jangan sungkan meminta dukungan pihak ketiga jika krisis berkembang di luar kemampuan.

Demikian tujuh sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin ketika menghadapi krisis. Semoga bermanfaat, ya. (dlw)