5 Aspek Penting tentang Lanskap Digital yang Harus Dipahami GPR

PRINDONESIA.CO | Rabu, 24/04/2024
Slamet Santono, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo acara Road to World Public Relations Forum 2024 yang diadakan oleh Katadata di Jakarta pada Selasa (23/4/2024).
Foto YouTube Katadata

Menurut Slamet Santono, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, ada lima aspek penting mengenai lanskap digital yang harus dipahami oleh government public relations (GPR). Apa saja?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Seiring dengan penetrasi teknologi yang kian masif di Indonesia, pemahaman akan lanskap digital menjadi sangat krusial. Tak terkecuali bagi praktisi government public relations (GPR), yang bertanggung jawab merancang strategi komunikasi publik.

Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Slamet Santono dalam acara "Road to World Public Relations Forum 2024" yang diselenggarakan Katadata di Jakarta, Selasa, (23/4/2024), terdapat setidaknya lima aspek terkait lanskap digital di Indonesia yang harus dipahami praktisi GPR sebelum menyusun strategi komunikasi. Apa saja?

1.    Jumlah Pengguna Internet

Menurut survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221.563.479 orang, atau setara 77 persen dari total populasi Indonesia pada tahun 2023. 

2.     Jumlah Pengguna Media Sosial

Berdasarkan laporan We Are Social tahun 2023, sebanyak 167 juta orang aktif menggunakan media sosial di Indonesia, atau setara dengan 60,4 persen dari total populasi. Menurut Slamet, data tersebut menegaskan bahwa media sosial telah menjadi platform yang penting bagi praktisi GPR dalam melaksanakan komunikasi publik.

3.    Durasi Penggunaan Internet

Masih dari laporan We Are Social, rata-rata, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu 6 jam 37 menit setiap harinya untuk menggunakan internet. Namun, kata Slamet, yang perlu diperhatikan GPR adalah akses internet tidak selalu berdampak produktif terhadap penggunanya. Menurutnya, hal tersebut merupakan peluang bagi PR mengarahkan lebih banyak orang menggunakan internet untuk menunjang produktivitas.

4.    Indeks Literasi Digital 

Data Kemenkominfo menunjukkan, indeks literasi digital Indonesia mencapai 3,54 dari skala 1 sampai 5. Capaian tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kecakapan digital masyarakat masih berada pada level sedang, dan GPR dapat mengambil peran untuk meningkatkannya. 

5.     Mengidentifikasi Hoaks 

Kemenkominfo juga mengungkapkan bahwa baru 32 persen masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi hoaks. Oleh karena itu, Slamet mengimbau agar GPR dapat memastikan komunikasi publik yang dijalankan valid dan tidak memiliki celah untuk dipelintir menjadi hoaks.  

Demikian, lima aspek penting mengenai lanskap digital Indonesia yang dapat membantu praktisi GPR dalam merancang strategi komunikasi yang efektif dan responsif. (jar)