Melalui empat pilarnya, literasi digital dinilai dapat menuntun manusia mengarungi era digital dengan baik. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Perkembangan digital yang tak dapat dielakkan telah merambah seluruh lini kehidupan. Di satu sisi, ada banyak manfaat yang didatangkannya. Di sisi lain, sejumlah persoalan turut menguar memicu kekhawatiran.
Dari sejumlah isu yang dihadirkan perkembangan digital, penerapan etika digital (digital ethics) menjadi salah satu persoalan yang kerap menjadi perhatian. Ini karena, implementasinya menjadi tanda bahwa seseorang mampu menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, hingga mengembangkan tata kelola etika dalam pemanfaatan ruang digital.
Adapun untuk mengatasi pelbagai persoalan di ruang digital, literasi digital dinilai menjadi salah satu solusi. Dikutip dari buku Modul Indonesia Cakap Digital: Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Keislaman (2022) karya Arya Fendha Ibnu Shina dkk, literasi digital memiliki empat pilar. Apa saja?
1. Keahlian Digital (Digital Skills)
ini berfokus kepada pengetahuan dasar tentang lanskap digital secara utuh, termasuk internet dan dunia maya.
2. Budaya Digital (Digital Culture)
Melalui pilar ini, literasi berfokus kepada pengetahuan dasar tentang nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital.
3. Etika Digital (Digital Ethics)
Secara spesifik, pilar ini memberikan literasi tentang penerapan etika ketika berada di internet termasuk saat menggunakan media sosial.
4. Keamanan Digital (Digital Safety)
Adapun pilar ini menekankan pengetahuan dasar mengenai proteksi identitas digital dan data pribadi secara online, mengingat praktik kejahatan siber yang kian marak dapat sangat merugikan masyarakat.
Demikian penjelasan singkat mengenai pilar literasi digital. Semoga bermanfaat, ya. (dlw)
- BERITA TERKAIT
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab