Kesuksesan aktivitas komunikasi dapat ditakar dari seberapa strategis peran public relations (PR) dalam tataran organisasi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Di era digital yang penuh dinamika, peran public relations (PR) semakin krusial dalam mengelola informasi, membangun reputasi, dan menjalin hubungan dengan publik. Potensi isu menjadi krisis yang berkembang pesat dan pengawasan publik yang semakin ketat melalui media sosial menuntut perusahaan untuk memiliki strategi komunikasi yang efektif.
Apalagi survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5% atau naik 1,4% dibandingkan periode sebelumnya. Untuk itu, PR sebagai garda terdepan dalam komunikasi perusahaan harus mampu menavigasi situasi yang kompleks dan menjaga citra positif perusahaan.
Edward L. Bernays, pria asal AustriaAmerika yang merupakan pelopor di bidang humas dan propaganda, dalam bukunya Public Relations (1945), menyebutkan tiga fungsi utama PR. Antara lain, memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada publik, mengubah sikap dan perilaku publik agar lebih positif terhadap perusahaan, serta mengintegrasikan sikap dan nilai perusahaan dengan harapan publik.
- BERITA TERKAIT
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi