4 Cara Unik Mengukur ROI dalam Praktik PR Digital

PRINDONESIA.CO | Selasa, 14/05/2024 | 1.054
Berikut empat cara unik mengukur return on investment (ROI) digital public relations (PR digital)
Pexels

Digital public relations (PR digital) dinilai menawarkan pengukuran hasil kinerja komunikasi yang lebih mudah. Seperti apa?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Setiap progam komunikasi yang dijalankan oleh public relations (PR) bisa diibaratkan sebagai sebuah investasi untuk mendapat manfaat tertentu, entah itu kesadaran merek, atau reputasi yang baik. Namun, dalam praktiknya, mengukur manfaat investasi atau return on investment (ROI) bisa jadi satu tantangan tersendiri bagi praktisi PR.

Dalam konteks kekinian, pendekatan PR digital bisa jadi menawarkan pengukuran ROI yang lebih mudah. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana Afgiansyah seperti dikutip dari Kumparan menjelaskan, PR digital merupakan sebuah strategi komunikasi yang menggabungkan inisiatif PR konvensional dan teknologi pemasaran digital, untuk membangun reputasi maupun kesadaran merek secara daring.

Pada praktiknya, praktisi yang berkecimpung di PR digital dimungkinkan untuk melacak hasil dari program komunikasi yang dijalankan di ranah daring dengan lebih mudah. Meski, dalam kenyataanya tetap ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Namun, hal tersebut tidak serumit ketika menjalankan program dengan pendekatan konvensional, karena ada sejumlah cara yang bisa memudahkan pengukuran. Melansir PR Daily, berikut empat di antaranya.

1. Otoritas Domain

Dengan otoritas domain, PR dapat mengukur relevansi situs web dan otoritas yang dikaitkan dengan mesin pencari untuk topik tertentu. Dalam hal ini, semakin tinggi pengunjung situs tertentu, maka semakin besar nilai eksposur yang diterima sebagai imbal hasilnya.

2. Kesadaran Merek

Dengan pendekatan PR digital, upaya membangun reputasi merek dan hubungan dengan audiens dapat semakin diprioritaskan. Sebab, aktivasi PR digital memungkinkan publik mengakses dan terlibat langsung dengan produk yang dikomunikasikan.

3. Peningkatan Pencarian

Kesadaran merek yang telah terbangun pada akhirnya akan disusul oleh perubahan kebiasaan pencarian publik. Praktisi PR dapat merespons hal tersebut dengan memberikan rekomendasi pilihan yang lebih spesifik. Selanjutnya, praktisi PR dapat melacak metriknya melalui alat seperti Google Analytics.

4. Berbagi Suara (Share of Voice)

Share of voice (SoV) adalah metrik lain yang dapat membantu mengukur upaya PR digital dalam membentuk percakapan dan opini publik. Melaui metrik ini, praktisi PR dapat mengetahui seberapa banyak percakapan daring mengenai merek tertentu, hingga melakukan analisis pangsa pasar dan ceruk bisnis secara keseluruhan.

Demikian empat cara yang dapat memudahkan pengukuran ROI dalam praktik PR digital. Semoga bermanfaat, ya. (dlw)