Mengulas 3 Jenis Model Komunikasi dalam Praktik PR

PRINDONESIA.CO | Kamis, 30/05/2024 | 2.097
Model komunikasi membantu PR dalam mencapai tujuan organisasi.
Foto Freepik

Mengutip buku A Comprehensive Guide to Crafting Effective PR Campaign: 8 Steps as Public Relations Planner (2024), terdapat tiga jenis model komunikasi. Apa saja?

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Salah satu peran penting yang utama dari public relations (PR) adalah membangun citra organisasi dan hubungan baik dengan publik. Dalam menunaikan peran tersebut, PR berbagai model komunikasi pun diperlukan.

Mengutip buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar (2007), model komunikasi merupakan gambaran dari proses yang dibutuhkan agar komunikasi tercipta. Model komunikasi memberikan bentuk konseptual dari metode yang digunakan, maupun gambaran komunikasi melalui simbol-simbol.

Adapun dalam praktik PR, terdapat sejumlah model komunikasi. CEO Prominent PR Ika Sastrosoebroto dan Director for Research Development Khatulistiwa Prominent Group Susilowati Natakoesoemah dalam buku A Comprehensive Guide to Crafting Effective PR Campaign: 8 Steps as Public Relations Planner (2024), menjelaskan bahwa model komunikasi terbagi ke dalam tiga jenis. Berikut uraiannya.

1.    Information Model (Model Informasi)

Model ini berfokus pada konten dan saluran komunikasi yang digunakan, dengan sifat linear atau monolog. Lewat model ini, organisasi menyampaikan pesan kepada audiens tanpa adanya interaksi dua arah, melalui simbol seperti kata-kata, gambar, dan gerakan. Dalam konteks PR, model ini sering disebut sebagai press agentry, seperti ketika organisasi mengeluarkan siaran pers atau pernyataan resmi kepada media.

2.    Persuasion Model (Model Persuasi)

Model ini bertujuan mempengaruhi orang lain secara etis dan tanpa paksaan, melalui kekuatan komunikasi yang efektif. Contoh penerapan model ini dapat dilihat dalam kampanye kesehatan dan keselamatan publik, yang berupaya membujuk publik. 

3.    Dialogue Model (Model Dialog)

Melibatkan interaksi antara dua pihak, model ini tercermin dalam hubungan simetris antara organisasi yang beradaptasi dengan publiknya. Contoh komunikasi dialog dapat ditemukan dapam hubungan antara manajemen dengan kelompok eksternal seperti serikat pekerja. 

Ketiga model di atas memiliki peran penting masing-masing, sesuai dengan tujuan komunikasinya. Secara garis besar, model informasi berfokus pada pengirim dan penerima pesan, komunikasi persuasif menitikberatkan pada isi pesan, sementara dialog menekankan hubungan antara pihak-pihak dalam proses komunikasi. Jadi, model mana yang Anda terapkan dalam menyusun strategi komunikasi? (jar)