Kesenjangan antara kompetensi lulusan public relations (PR) dengan kebutuhan dunia kerja masih menjadi persoalan. Pelaku industri PR mendambakan sumber daya manusia yang siap kerja dan kompeten. Sementara perguruan tinggi terus berupaya memenuhi kebutuhan tersebut.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Survei PR INDONESIA Group yang dilakukan pada Februari - Maret 2024 menunjukkan 34,33% dari 181 praktisi public relations (PR) menyatakan bahwa tim yang kompeten merupakan kunci utama agar PR dipandang strategis. Faktor ini diikuti struktur organisasi yang kuat (27,84%), anggaran yang memadai (19,84%), dan posisi PR di bawah puncak manajemen (18,32%).
Data ini menunjukkan bahwa posisi PR saat ini belum cukup strategis. Banyak pihak berpendapat bahwa kompetensi calon praktisi PR belum selaras dengan kebutuhan industri. Hal ini seperti penyakit menahun yang sudah disorot sejak 2018 oleh Jojo S. Nugroho, Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) periode 2017 - 2020 dan 2020 - 2023.
Kala itu, Om Jojo, begitu ia karib disapa, menyampaikan bahwa pertumbuhan pesat industri PR tidak dibarengi dengan kesiapan calon praktisi PR. Banyak lulusan PR yang belum siap bekerja. “Terdapat kesenjangan antara materi perkuliahan dengan kebutuhan industri,” ujarnya seperti dikutip dari ANTARA News, Senin (7/5/2018).
Enam tahun berselang, situasi di lapangan masih sama. Sementara berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023 diketahui Ilmu Komunikasi menempati peringkat keenam dari 20 program studi (prodi) yang paling diminati dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Tercatat, sebanyak 3.728 orang mendaftar Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Veteran Jakarta (UPN “Veteran” Jakarta), bersaing ketat dengan prodi lain seperti Kedokteran Universitas Gadjah Mada (3.766 peminat), Pendidikan Kedokteran Universitas Indonesia (3.827 peminat), Psikologi UGM (3.837 peminat), Komputasi Institut Teknologi Bandung (3.848 peminat), dan Pendidikan Kedokteran Unpad yang menempati peringkat pertama (3.856 peminat).
- BERITA TERKAIT
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi
- Komunikasi Publik IKN: Membangun Sinergi Semua "Stakeholder"
- Komunikasi Publik IKN: Tampak Belum Kompak
- Komunikasi Publik IKN: Mengukur Dampak Sosial dan Ekonomi
- Komunikasi Publik IKN: Kepercayaan adalah Kunci