Saat terjadinya kebocoran data, masyarakat tidak perlu panik. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) masih menjadi topik hangat di masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebelumnya menjelaskan, insiden yang berdampak langsung kepada layanan 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia itu disebabkan oleh ransomware dari kelompok Lockbit 3.0.
Salah satu dampak nyata serangan siber tersebut adalah kebocoran data-data penting pemerintah, termasuk data pribadi masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, tak sedikit masyarakat yang khawatir terkait keamanan dirinya di ruang digital. Meski, sejatinya ada beberapa langkah pengamanan yang bisa dilakukan ketika kebocoran data terjadi. Melansir CNBC Indonesia, berikut empat di antaranya.
1. Ganti E-mail Pada Akun Penting
Jika memungkinkan, ganti email yang digunakan pada akun-akun penting, seperti akun bank, akun uang digital, dan lainnya.
2. Jangan Gunakan PIN dengan Data yang Sudah Bocor
Hindari penggunaan PIN dari data pribadi yang besar kemungkinan telah bocor seperti tanggal lahir, alamat rumah, dan sebagainya.
3. Gunakan Kata Sandi yang Kuat
Segera ubah kata sandi di berbagai akun digital seperti media sosial atau aplikasi perbankan. Buat kata sandi baru yang lebih kuat dengan menggunakan 12 karakter atau lebih.
4. Aktifkan OTP-TFA
Berikan perlindungan tambahan seperti one time password-two factor authentication (OTP-TFA) di semua akun digital. Langkah ini akan menyulitkan aksi pengambilalihan akun oleh pihak asing.
Demikian empat langkah penting yang perlu segera dilakukan saat terjadi kebocoran data. (dlw)
- BERITA TERKAIT
- 3 Prioritas Anjari Umarjinto yang Kembali Terpilih Sebagai Ketum PERHUMASRI
- APPRI Luncurkan Buku PR di Indonesia Dari Masa ke Masa
- Momen Pilkada, Ini 4 Alasan Unit PR Butuh Strategi Komunikasi Khusus
- Refleksi Satu Dekade Komunikasi Jokowi dari Para Pakar
- Panduan Praktis Memulai Kerja Sama dengan “Influencer”