Apa cara paling efektif untuk mengukur keberhasilan penerapan prinsip diversity, equity, inclusion (DEI) di perusahaan? Jawabannya ada pada metrik DEI.
MALANG, PRINDONESIA.CO - Dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, setara, dan beragam, banyak perusahaan kini semakin fokus pada penerapan prinsip diversity, equity, inclusion (DEI). Namun, bagaimana cara mengukur seberapa sukses upaya tersebut?
Dyah Indrapati, Executive Director Institut Harkat Negeri, memberikan jawabannya di workshop The 3rd Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) bertema “Crafting Authentic Corporate ESG and DEI Strategies through Communication” di Malang, Kamis (25/7/2024).
Menurut Dyah, tidak ada standar baku dalam mengukur keberhasilan DEI karena setiap perusahaan memiliki titik awal yang berbeda. Namun, ahli dalam praktik DEI itu menyoroti lima metrik sederhana yang dapat digunakan sebagai acuan. Antara lain:
- Keragaman dalam Perekrutan
Apakah jumlah karyawan baru mencerminkan keragaman pelamar? Jika perusahaan hanya merekrut kandidat yang memenuhi kriteria tertentu, hal ini dapat men ghambat inovasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kurang inklusif.
- Kaitan Budaya Perusahaan dengan Retensi Karyawan
Apakah karyawan dari berbagai latar belakang merasa nyaman dan betah bekerja di perusahaan? Tingkat retensi karyawan dapat menjadi indikator keberhasilan dalam menciptakan budaya perusahaan yang inklusif.
- Keterlibatan Karyawan
Seberapa puas karyawan dengan lingkungan kerja yang ada? Tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi menunjukkan bahwa upaya menciptakan budaya inklusif telah membuahkan hasil.
- Keragaman dalam Posisi Kepemimpinan
Apakah posisi kepemimpinan mencerminkan keragaman karyawan di level awal? Perusahaan perlu memastikan bahwa semua karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
- Promosi dan Pengembangan Karyawan
Apakah promosi dan peluang pengembangan karier diberikan secara adil kepada semua karyawan, tanpa memandang latar belakang?
Menurut sarjana Psikologi dari Universitas Indonesia ini, kelima metrik ini saling terkait dan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai keberhasilan penerapan DEI di sebuah perusahaan. Lebih lanjut, perempuan yang karib disapa Ibe ini menekankan pentingnya peran komunikasi dalam membangun budaya DEI yang kuat.
“Praktisi public relations (PR) memiliki peran krusial dalam mengomunikasikan komitmen perusahaan terhadap DEI kepada seluruh stakeholder,” ujarnya.
Dengan mengukur dan mengomunikasikan kemajuan dalam penerapan DEI, perusahaan dapat membangun reputasi yang positif dan menarik talenta terbaik. Dengan menerapkan metrik DEI, perusahaan tidak hanya akan meraih keuntungan bisnis, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan setara. (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Ketika Program PR Jadi "Kendaraan" PT PLN UID Sulselrabar Melewati Krisis
- Metode "Housing Framework" Bisa Jadi Andalan Penyusunan Pesan Kunci Siaran Pers
- Daftar Lengkap Pemenang AHI 2024
- AHI 2024 Apresiasi 106 Karya Keterbukaan Informasi Terbaik
- “Meracik” Informasi hingga Orkestrasi, Peran Penting Unit PR Badan POM