HOME » EVENT » AWARDS

Jangan Asal, Ini 6 Panduan Menentukan Matrealitas ESG

PRINDONESIA.CO | Selasa, 30/07/2024 | 2.098

Saking banyaknya isu environmental, social, dan governance (ESG) yang perlu diperhatikan, perusahaan sering kali kebingungan menentukan isu yang paling penting. Bagaimana cara mengidentifikasinya?   

MALANG, PRINDONESIA.CO Environmental, social, dan governance (ESG) bukan lagi sekadar tren, tetapi menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin bertahan di era yang semakin kompetitif. Semakin banyak investor dan konsumen yang menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Namun, saking banyaknya isu ESG yang perlu diperhatikan, perusahaan sering kali kebingungan menentukan isu yang paling penting. Untuk itu, Herry Ginanjar, pendiri etKomunika, menekankan pentingnya melakukan identifikasi materialitas ESG.

Di hadapan sekitar 25 peserta workshop The 3rd Indonesia DEI dan ESG Awards (IDEAS) 2024 di Malang, Kamis (25/7/2024), Ia membagikan enam langkah praktis untuk membantu perusahaan mengidentifikasi isu ESG yang paling material. Langkah ini penting untuk dilakukan sebelum perusahaan menyusun strategi dan memulai program keberlanjutan.   

“Kita lihat skornya. Semakin tinggi skor suatu isu, semakin besar pengaruhnya terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan,” kata pria yang dikenal sebagai ahli di bidang stakeholder management dan ESG tersebut.

Berikut tahapannya:

  1. Membuat Charter. Menentukan tujuan utama, tim yang terlibat, dan pendekatan yang akan digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu ESG yang paling material.
  2. Mengumpulkan Informasi. Perusahaan perlu mengumpulkan data yang relevan dari berbagai aspek, seperti lingkungan, sosial, dan tata kelola. Contohnya, data emisi karbon, limbah yang dihasilkan, kepuasan karyawan, data stakeholder, vendor/mitra, dan praktik tata kelola perusahaan.
  3. Menentukan Kriteria. Setelah data terkumpul, perusahaan harus menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai pentingnya setiap isu ESG. Kriteria ini bisa berupa peraturan pemerintah, harapan investor, atau dampak terhadap reputasi perusahaan.
  4. Membuat Peta Isu. Dengan menggunakan data dan kriteria yang telah ditentukan, perusahaan dapat membuat peta yang menunjukkan isu-isu ESG yang paling signifikan.
  5. Mengevaluasi Risiko Dampak. Setiap isu ESG yang teridentifikasi perlu dinilai tingkat risikonya bagi perusahaan.
  6. Menyusun Rencana Aksi. Berdasarkan hasil penilaian, perusahaan dapat menyusun rencana aksi yang jelas untuk mengatasi isu-isu ESG prioritas berikut strategi komunikasinya.

Dengan mengidentifikasi materialitas, Herry yakin perusahaan dapat menyusun program ESG yang efektif dan terukur. (AZA)