Dukung Transisi Energi, Bank DBS Indonesia Salurkan “Trade Financing” untuk Bisnis Biodiesel

PRINDONESIA.CO | Rabu, 07/08/2024 | 1.131
Bank DBS Indonesia salurkan fasilitas “trade financing” kepada Permata Group.
Dok. Bank DBS Indonesia

Fasilitas trade financing senilai USD 50 juta disalurkan PT Bank DBS Indonesia kepada Permata Gorup, untuk memperluas produksi biodiesel yang selaras dengan mandat dari Pemerintah Indonesia.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Hampir seluruh perusahaan saat ini berlomba menunjukkan keberpihakannya kepada keberlanjutan. Dalam praktiknya, berbagai cara pun dilakukan. PT Bank DBS Indonesia misalnya, baru-baru ini mempromosikan solusi berkelanjutan demi mendukung transisi energi di tanah air, dengan menyalurkan fasilitas trade financing senilai USD 50 juta.

Trade financing yang merujuk kepada berbagai produk dan layanan keuangan untuk memfasilitasi perdagangan, disalurkan Bank DBS Indonesia kepada Permata Group untuk memperkuat operasi penjualan biodiesel. “Inisiatif ini menekankan komitmen untuk mendukung transisi energi dan mengakselerasi praktik industri rendah karbon,” ujar Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia Kunardy Darma Lie melalui siaran pers, Senin (5/8/2024).

Kunardy menjelaskan, fasilitas yang diberikan kepada Permata Group itu dapat memperluas produksi biodiesel di refinery bersertifikat sesuai dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Supply Chain Certification Standart. Hal itu, lanjutnya, akan sejalan dengan mandat pencampuran biodiesel yang kian meningkat dari Pemerintah Indonesia. “Ini juga akan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperkuat keamanan energi di tanah air,” imbuhnya.

Labih lanjut Kunardy menyampaikan, inisiatif penyaluran trade financing tersebut juga menjadi bagian komitmen Bank DBS Indonesia dalam pembiayaan berkelanjutan, untuk membimbing klien maupun mitra menuju investasi yang berpengaruh dan bertanggung jawab.

Kemajuan Berkelanjutan

Adapun Permata Group yang didirikan pada 1984 merupakan perusahaan minyak sawit terpadu anggota RSPO sejak 2006. Berdasarkan keterangannya, perusahaan tersebut diketahui telah membuat kemajuan berkelanjutan melalui implementasi kebijakan No Deforestation, No Peat, dan No Exploitation (NDPE) di seluruh rantai pasok.

Finance Director Permata Group Andrew Luhur menandaskan, dengan adanya fasilitas dari Bank DBS Indonesia, pihaknya optimistis dapat berkontribusi kepada pertumbuhan industri biofuel dalam negeri, untuk mencapai tujuan transisi energi ke biodiesel. “Kami berharap peningkatan produksi dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan industri biofuel untuk mencapai tujuan ambisius,” tutupnya. (lth)