Permudah Akses Informasi Kependudukan, Bali Luncurkan “Population Clock”

PRINDONESIA.CO | Senin, 12/08/2024 | 1.524
BKKBN Bali meluncurkan sistem informasi Population Clock pada Jumat (9/8/2024).
dok. BKKBN

Menyusul Sulawesi Barat dan Jawa Timur, masyarakat Bali kini bisa dengan mudah pantau jumlah penduduk, kelahiran, kematian, hingga migrasi lewat sistem informasi Population Clock. Seperti apa?

BALI, PRINDONESIA.CO – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat mengenai isu kependudukan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali secara resmi meluncurkan sistem informasi Population Clock pada Jumat (9/8/2024), di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, Population Clock yang dapat memantau dan menampilkan data kependudukan secara real-time, akan memudahkan pemerintah dan masyarakat mengakses informasi jumlah penduduk, tingkat kelahiran, kematian, serta migrasi, sebagai dasar pengambilan kebijakan. “Ini bisa menjadi acuan perencanaan pembangunan, pendidikan, dan stunting,” ujarnya melalui siaran pers.

Menyambung Bonivasius, Kepala Perwakilan BKKBN Bali Sarles Brabar meyakini, sistem informasi tersebut dapat memberikan arah penyusunan desain kebijakan kependudukan yang bersifat population-responsive, alias merespons kondisi kependudukan terkini. “Juga untuk menyusun desain kebijakan yang bersifat population-influencing, yakni upaya merekayasa kondisi kependudukan di masa datang,” ungkapnya.

Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudyaan Made Sudarsana menilai positif inisiatif BKKBN tersebut. Kemudahan akses terhadap data yang ditawarkan Population Clock, katanya, dapat membantu mengurai permasalahan kependudukan. “Karena apabila generasi muda tidak mengetahui informasi tentang permasalahan penduduk yang ada, maka akan ada kendala dalam mengurainya,” ucapnya.

Pengembangan dari Aplikasi Siperindu

Sebelum Pulau Dewata, Jawa Timur menjadi provinsi pertama yang memiliki Population Clock pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 tingkat Provinsi, Rabu (10/7/2024). Menyusul provinsi yang terkenal dengan kuliner rawon itu, Provinsi Sulawesi Barat turut meluncurkan sistem informasi tersebut pada Senin (5/8/2024).

Sejatinya Population Clock merupakan pengembangan dari aplikasi Sistem Informasi Peringatan Dini Pengendalian Penduduk (Siperindu), yang sebelumnya telah diluncurkan pemerintah di tingkat nasional pada Oktober 2023. Adapun data jumlah penduduk yang ditampilkan Population Clock secara real-time, bersumber dari Proyeksi Penduduk Tahun 2020 sampai 2050 milik Badan Pusat Statistik (BPS). (lth)