Usman Kansong Resmi Mundur dari Jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo

PRINDONESIA.CO | Kamis, 15/08/2024 | 1.470
Usman Kansong resmi mundur dari jabatan Dirjen IKP Kemenkominfo per tanggal 13 Agustus 2024
dok. Pribadi

Meski tak lagi mengawal komunikasi publik pemerintah dan negara, Usman Kansong memastikan dirinya akan tetap melakukan kerja komunikasi untuk publik dari luar pemerintahan.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Usman Kansong resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dalam gelaran konferensi pers ia mengatakan, keputusan tersebut berlaku efektif per hari Selasa tanggal 13 Agustus 2024. 

Keputusan pria kelahiran April 1970 itu untuk mundur berselang satu bulan dari pengunduran diri Semuel Abrijani Pangerapan. Jika Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo itu mundur imbas insiden peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, Usman hengkang tanpa alasan yang jelas. Sebab, sejauh pengamatan, tidak ada isu yang mendesaknya untuk mundur. 

Menyusul itu, beredar kabar kalau Usman mundur karena tekanan politik. Namun, pria yang dilantik sebagai Dirjen IKP Kemenkominfo pada Agustus 2021 itu menegaskan, pengunduran dirinya murni didasari alasan pribadi. “Ada hal yang bersifat privat di dalam diri saya. Malu kalau dijelaskan di sini,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (14/8/2024).

Mengawal Komunikasi Publik Pemerintah dari Luar

Meski tak lagi mengawal komunikasi publik pemerintah dan negara, tetapi Usman memastikan dirinya akan tetap melakukan kerja komunikasi untuk publik dari luar pemerintahan. Mantan jurnalis dengan jabatan terakhir Direktur Pemberitaan Media Indonesia itu pun mengimbau agar pers tetap bersikap kritis terhadap pemerintah. “Tetaplah kritis untuk mengawal dan menegakkan demokrasi. Saya kira kita semua tidak perlu takut,” tegasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/8/2024).

Pesan senada juga ia titipkan kepada pemerintah. Menurut peraih gelar Magister di bidang Sosiologi dari Universitas Indonesia itu, negara perlu membaca setiap kritik dari pers sebagai peluang perbaikan diri dan demokrasi. “Jangan sampai lutut kita lekas bergetar karena kritik pers. Jawab kritik tersebut dengan perbaikan,” imbuhnya. 

Lebih lanjut Usman berharap, kursi Dirjen IKP Kemenkominfo yang ia tinggalkan bisa segera diduduki sang penggantinya. Sementara itu dalam waktu dekat, ia berencana kembali ke dunia jurnalisme sembari menantikan penerbitan buku dan menuntaskan penulisan novel. “Saya pengennya cepat dapat pengganti, karena banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan,” pungkasnya. (lth)