Melalui talkshow ‘’Recon PR 2024: The Catalyst of Change; Gen Z: The Power of Youth’’, PERHUMAS Muda Jakarta Raya mencoba mengaktualisasi peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - PERHUMAS Muda Jakarta Raya sukses menggelar acara Reconciliation Public Relations (Recon PR) 2024 bertemakan ‘’The Catalyst of Change; Gen Z: The Power of Youth’’, Sabtu (24/8/2024). Tema tersebut diusung untuk menyoroti peran vital Gen Z dalam mendorong perubahan positif melalui kehumasan dan mendukung prinsip environmental, social dan governance (ESG).
Berkolaborasi dengan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, bagian dari agenda World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang berpuncak di Bali pada 19-22 November mendatang itu, ditujukan PERHUMAS Muda Jakarta Raya untuk mengaktualisasi peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan, sesuai 17 pilar Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebagaimana disampaikan oleh dosen Komunikasi untuk SDGs Universitas Multimedia Nusantara Maria Advenita Gita Elmada dalam sesi pertama talkshow, perhatian kepada Gen Z perlu diperkuat karena mereka memiliki peran kunci dalam mewujudkan tujuan dari SDGs. “Kemampuan komunikasi Gen Z mampu membuat orang lain berbicara dan bertindak dalam mencapai SDGs,’’ ujarnya menekankan peran penting generasi kelahiran 1997-2012 tersebut.
Dalam hal ini, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI) Sari Soegondo menyatakan, aspek komunikasi sejatinya perlu masuk ke dalam bagian poin SDGs. Hal itu ia sampaikan setelah sebelumnya salah satu lembaga SDGs mengusulkan “Communication for All” diangkat menjadi poin ke-18 SDGs. “Komunikasi seharusnya menjadi hak dasar bagi semua orang. Perlu ada pihak yang mengomunikasikan apa yang menjadi kebutuhan kita,” terangnya.
Peran Penting Pendidikan Tinggi
Pada konteks pendidikan yang inklusif dan merata sebagaimana poin ke-4 SDGs, Sustainability Consultant Alryan M. Irawan pada sesi kedua talkshow menjelaskan, pengembangan inovasi terkait SDGs di institusi pendidikan harus menjadi fokus agar dapat diimplementasikan dengan baik oleh seluruh masyarakat. “SDGs bukan sekadar framework atau gaya hidup, tetapi juga harapan dan mimpi dari generasi masa depan,” ucapnya.
Dalam menghadapi tantangan global, PERHUMAS Muda Jakarta Raya menilai pendidikan tinggi berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda yang kompetitif, melalui kurikulum yang relevan dan pengembangan keterampilan kritis serta inovatif. Tidak kalah penting, mereka juga menyoroti peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui program pengembangan profesional dan pemanfaatan teknologi dalam metode pengajaran, agar menjadi prioritas demi tercapainya tujuan-tujuan SDGs. (HUR)
- BERITA TERKAIT
- Konferensi Tahunan Perdana EGA Briefings Akan Perkuat Peran Komunikasi Korporat
- Diperingati Setiap 7 Oktober, Ini 5 Tujuan Hari Komunikasi Damai Internasional
- Cara Menangani Krisis yang Dipicu “Influencer”
- Ramai Isu “Megathrust”, Indonesia Butuh Komunikasi Risiko yang Efektif
- 3 Strategi yang Harus Dijalankan dalam Komunikasi Bencana