Menurut Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, penguatan peran PR perguruan tinggi diperlukan karena rektor sebagai pemimpin tidak akan bisa mengupayakan citra dan branding institusi seorang diri.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Menurut pakar komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, pihak perguruan tinggi saat ini perlu menguatkan peran public relations (PR). Hal tersebut ia sampaikan mengingat citra merupakan hal penting bagi perguruan tinggi, dan rektor sebagai pemimpin tidak akan bisa mengupayakan branding seorang diri.
Gun Gun menjelaskan, penguatan peran PR tersebut mencakup pelayanan pihak perguruan tinggi kepada khalayak. Aspek ini diperlukan karena persepsi publik dapat terbentuk oleh kesan pertama. “Kan tidak mungkin petugas yang melayani pengunjung menampilkan wajah kurang menyenangan untuk dilihat,” ujarnya dalam kegiatan Konsinyering Penguatan Media di Syahida Inn, UIN Jakarta, Rabu (21/8/2024) seperti dikutip dari siaran pers.
Menyambung itu, pria yang juga menjabat Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta itu menjelaskan, tugas PR secara keseluruhan adalah membangun pemahaman bersama (mutual understanding), mengembangkan penghargaan (respect), menumbuhkan niat baik bekerja sama (good will), dan mengontrol potensi maupun risiko kerusakan (damage control).
Pengelolaan Konten “Website” dan Media Sosial
Lebih lanjut Gun Gun menyampaikan, pengelolaan konten website dan media sosial juga harus diperhatikan dalam penguatan peran PR perguruan tinggi. Sebab menurutnya, lewat medium tersebut PR bisa mengelola narasi dan menyampaikannya secara persuasif. Dengan itu, imbuhnya, PR perguruan tinggi pun dapat memastikan ketertarikan khalayak sekaligus keberlanjutan penilaian institusi.
Tak berhenti sampai di situ, upaya mengelola narasi perlu digenapi PR sebagai pilar komunikasi publik institusi dengan melakukan konvergensi simbolik atau pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran, dan Community Privacy Management (CPM) yang merujuk kepada cara mengelola atau mengolah privasi.
Dengan demikian, tandas Gun Gun, PR perguruan tinggi diharapkan dapat membangun citra institusi lewat pesan dan kesan yang diberikan kepada khalayak. (lth)
- BERITA TERKAIT
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2
- Membuka WPRF 2024, Ketum Perhumas Soroti Soal Komunikasi yang Bertanggung Jawab
- Dorong Kecakapan Komunikasi, Kementerian Ekraf Apresiasi Kelas Humas Muda Vol. 2