Gelaran HLF-MSP 2024 dan IAF Ke-2 Perkuat “Brand Image” Indonesia

PRINDONESIA.CO | Kamis, 05/09/2024 | 1.175
Menparekraf Sandiaga Uno dalam konferensi pers HLF-MSP 2024 dan IAF ke-2 di Bali, Selasa (3/9/2024).
dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf

Bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, gelaran HLF-MSP 2024 dan IAF ke-2 tidak hanya sukses membuahkan sejumlah kerja sama strategis di sektor pariwisata.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, penyelenggaraan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF-MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, tidak hanya sukses membuahkan sejumlah kerja sama strategis di sektor pariwisata. Lebih dari itu, menurutnya, dua perhelatan tersebut turut menjadi sarana promosi yang sangat efektif dalam memperkuat brand image Indonesia.

Sandi menjelaskan, sedianya hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara Afrika telah terjalin kuat. Namun, dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif masih perlu banyak peningkatan. Oleh karena itu, ia berharap dua perhelatan tersebut dapat mengisi celah yang ada. “Afrika Selatan adalah penyumbang terbesar wisatawan mancanegara ke Indonesia. Data BPS menyebut, total kunjungan dari Afrika periode Januari sampai Juni 2024 sebanyak 33.185,” paparnya dalam konferensi pers di Bali, Selasa (3/9/2024).

Lebih lanjut Sandi menyampaikan, sampai saat ini pihaknya telah menjajaki kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan economic partnership dengan pasar nontradisional, terutama Afrika.

“Brand Image”

Dalam konteks membangun branding, President Director of IPM Public Relations Maria Wongsonagoro dalam in-house training yang diselenggarakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dengan PR INDONESIA pada Agustus 2022 sempat menjelaskan, peluang memperkuat brand image seperti yang saat ini didapat Indonesia lewat HLF-MSP 2024 dan IAF ke-2, perlu digenapi oleh peran public relations (PR) dalam hal komunikasi internal dan eksternal.

Menurut perempuan yang juga merupakan PR INDONESIA Guru tersebut, sekurangnya terdapat tiga elemen utama yang harus dipastikan dalam hal menghadirkan komunikasi efektif untuk branding. Pertama adalah kepemimpinan yang kuat guna mendorong program komunikasi dan mendukung kerja unit PR.

Kedua, memastikan kompetensi tim komunikasi yang mencakup semua aspek keterampilan dasar PR dan komunikasi, termasuk pola pikir, pandangan, dan sikap. Terakhir, kata Maria, perlu adanya struktur tata kelola dan panduan komunikasi yang meliputi berbagai elemen seperti branding, membangun reputasi, pemetaan pemangku kepentingan, hubungan dengan media, survei persepsi, tanggung jawab sosial, manajemen isu, manajemen krisis, hingga komunikasi internal dan eksternal.

Maria pun menggarisbawahi, dalam membangun citra, peran PR memiliki signifikansi besar untuk mencapai visi, misi, dan rencana strategis organisasi. (lth)