Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus Kompak Serukan Toleransi

PRINDONESIA.CO | Jumat, 06/09/2024 | 1.340
Presiden Jokowi bersama Sri Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/9/2024).
dok. Muchlis Jr/BPMI Setpres

Dalam sambutannya di Istana Negara Jakarta, Rabu (4/9/2024), Sri Paus Fransiskus sempat menyatakan kekagumannya terhadap Indonesia yang mampu menjaga persatuan dan keberagaman.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Sri Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia selama tiga hari sejak 3 sampai 6 September 2024. Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (4/9/2024) di Istana Negara Jakarta, kedua pemimpin tersebut kompak menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya toleransi, keberagaman, dan perdamaian dunia, di tengah konflik global yang terus meningkat.

Dalam konteks Indonesia yang memiliki lebih dari 714 suku dan 17.000 pulau, Presiden Jokowi menggarisbawahi peran vital Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam menjaga kohesi sosial di tanah air yang majemuk. “Perbedaan adalah anugerah, dan toleransi merupakan pupuk bagi persatuan serta perdamaian,” ujarnya dalam pidato.

Dalam kesempatan itu, presiden ke-7 Indonesia tersebut turut memuji dukungan kuat Vatikan terhadap perjuangan rakyat Palestina melalui seruan perdamaian dan solusi dua negara. “Indonesia mengapresiasi, sangat menghargai sikap Vatikan. […] Marilah kita rayakan perbedaan serta saling memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian dan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia,” paparnya.

Indonesia Punya Kerangka Persatuan Tak Tergantikan

Sementara itu Sri Paus Fransiskus dalam sambutannya menyatakan kekaguman terhadap Indonesia yang mampu menjaga persatuan dan keberagaman. Menurutnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan cerminan betapa perbedaan bagi Indonesia merupakan kekuatan yang menyatukan. “Sikap saling menghargai terhadap kekhasan karakteristik budaya, etnik, bahasa, dan agama semua kelompok, adalah kerangka tak tergantikan yang menjadikan Indonesia sebagai sebuah bangsa bersatu,” ucap Paus Gereja Katolik ke-266 itu.

Sejalan dengan tema kunjungan apolistik orang pertama dari Ordo Yesuit yang terpilih sebagai Paus itu, yakni “Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa”, Presiden Jokowi dan Sri Paus Fransiskus sepakat bahwa dunia perlu terus menyuarakan dialog, saling menghormati, dan mengedepankan persatuan sebagai solusi untuk menciptakan perdamaian abadi, mengingat gejolak global, konflik, dan ketegangan antarnegara saat ini mengalami peningkatan. (lth)