Pemerintah Memperkuat Sistem Informasi Bencana Lewat TV Digital

PRINDONESIA.CO | Selasa, 24/09/2024 | 1.623
Peresmian Sistem Informasi EWS TV Digital dan DPIS di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024)
dok. Biro Humas Kementerian Kominfo

Mulai Senin (23/9/2024), setiap masyarakat Indonesia yang terdampak bencana akan mendapat pemberitahuan dini melalui layar TV digital dan SMS blast, sesaat sebelum kejadian bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja memperkuat sistem informasi bencana di Indonesia. Penguatan tersebut dilakukan dengan meluncurkan Early Warning System (EWS) di TV digital agar masyarakat dapat terinformasi secara dini, dan Disaster Prevention Information System (DPIS) yang dikembangkan bersama Pemerintah Jepang untuk mendukung penanggulangan bencana oleh kementerian dan lembaga terkait.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan, EWS TV Digital yang mulai beroperasi per tanggal 23 September 2024 itu diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban bencana ke depannya, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia. “Ini bagian dari tanggung jawab negara terhadap masyarakat,” ujarnya usai peresmian EWS TV Digital dan DPIS di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024).

Lebih lanjut Budi menerangkan, layanan EWS bekerja dengan cara menampilkan pemberitahuan di TV digital dan SMS blast, sesaat sebelum kejadian bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Adapun saat ini, katanya, layanan EWS sudah mencakup seluruh wilayah Indonesia. “Perlu digarisbawahi bahwa penyebaran informasi kebencanaan melalui TV digital dan SMS blast hanya akan dilakukan kepada masyarakat terdampak,” paparnya.

Selaras dengan pemberitahuan yang ditampilkan, imbuh Budi, EWS akan turut mengeluarkan bunyi alarm sesuai level warna. Biru menunjukkan bencana pada level waspada, kuning level siaga, dan merah untuk level awas.

Antisipasi dan Penanganan Kebencanaan

Mengenai perangkat DPIS yang merupakan hibah dari Pemerintah Jepang, berfungsi sebagai sistem penyebaran informasi bencana dalam rangka antisipasi dan penanganan yang lebih cepat serta optimal. Melalui DPIS, kata Budi, informasi bencana nantinya akan diteruskan kepada seluruh petugas, relawan kebencanaan atau kedaruratan tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota.

Menyusul peresmiannya, Budi mengingatkan bahwa implementasi EWS TV Digital dan DPIS perlu ditindaklanjuti dengan sosialisasi secara masif. Tujuannya agar masyarakat bisa mengetahui langkah-langkah keselamatan yang harus dilakukan jika menerima pesan peringatan dini kebencanaan.

Selain itu ia juga menjelaskan, operasional layanan ESW TV Digital maupun DPIS akan dijalankan oleh kementerian dan lembaga yang terkait dengan kebencanaan. Kementerian Kominfo hanya bertindak pada aspek teknis. “Operasional sistem ESW TV Digital dan DPIS nanti dari BMKG, BNPB serta lembaga terkait lainnya,” pungkasnya. (lth)