Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan organisasi untuk memastikan kampanye bersama influencer berjalan efektif. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Saat ini peran influencer (pemengaruh) dalam memengaruhi keputusan masyarakat semakin penting. Hasil riset terbaru dari agensi public relations (PR) Vero bersama YouGov menunjukkan 94 persen dari 2.000 responden di Indonesia mengaku pola konsumsi mereka sangat dipengaruhi oleh influencer.
Chatrine Siswoyo, Senior Advisor Vero for ASEAN, menjelaskan bahwa influencer kini tidak lagi hanya dianggap sebagai trendsetter. “Influence marketing telah menjadi lanskap yang sangat dinamis," katanya dalam workshop bertajuk “Influencer Engagement to Drive Brand Growth” yang diadakan di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Chatrine menambahkan bahwa influencer kini terbagi dalam beberapa kategori. Oleh karena itu, brand dan organisasi yang ingin memanfaatkan influencer dalam strategi komunikasinya harus memilih dengan cermat. “Banyak brand saat ini memilih micro influencer karena mereka dianggap lebih autentik dan mudah terhubung dengan audiens," jelasnya.
Meningkatkan Efektivitas Kampanye
Adisty Primatya, Creative KOLs Communication sekaligus Senior Manager Vero, memberikan beberapa kiat untuk memastikan efektivitas kampanye menggunakan influencer. Langkah pertama adalah memilih influencer yang sesuai dengan nilai, audiens, dan tujuan komunikasi organisasi. “Kesamaan nilai dan pesan yang konsisten sangat penting dalam kolaborasi dengan influencer,” ungkapnya.
Adisty juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang lebih dari sekadar interaksi transaksional. “Hal ini bisa dilakukan dengan cara membangun komunikasi yang jelas dan konsisten, memahami proses kreatif influencer, serta menghargai kontribusi mereka dapat meningkatkan efektivitas kerja sama,” ujarnya.
Lebih lanjut, perempuan yang sempat menjabat Community Management Lead TikTok Indonesia itu mengimbau agar organisasi memahami audiens yang dituju dengan menyampaikan pesan yang relevan dan beresonansi melalui saluran komunikasi yang tepat. Yang terpenting, hubungan ini harus dibangun dengan perspektif jangka panjang. “Sebanyak 68 persen konsumen mengharapkan pengalaman yang bersifat personal,” tambahnya.
Adisty menyarankan penggunaan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk merancang konten yang akan disampaikan melalui influencer. Selain itu, penting untuk mengukur dampak kampanye melalui tiga tahap: brand awareness, brand credibility, dan brand love. “Pengukuran dampak sangat penting untuk menilai keberhasilan kampanye,” tutupnya.
Acara yang bekerja sama dengan PR INDONESIA ini turut dihadiri oleh pembicara influencer dan META Creators of Tomorrow Agung Karmalogy, SEA Marketing Lead Spotify Cassandra Aprilanda, Chief Commercial Officer Vero Umaporn (Ef) Whittaker Thompson. (lth)
- BERITA TERKAIT
- 3 Pilar Utama untuk Menjadi Komunikator Hebat
- Tiga Institusi asal Indonesia Jadi Pemenang di Ajang AMEC Awards 2024
- Masih Ada Peluang, Pendaftaran Kompetisi Karya Sumbu Filosofi 2024 Diperpanjang!
- Perhumas Dorong Pemimpin Dunia Jadikan Komunikasi Mesin Perubahan Positif
- Berbagi Kiat Membangun Citra Lewat Kisah di Kelas Humas Muda Vol. 2