Menyusul pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, masyarakat mulai berspekulasi tentang arah kebijakan serta gaya komunikasi publik yang akan diusung pemerintahan baru ini. Sejumlah ahli dan praktisi komunikasi pun turut berbagi pandangannya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - S etiap perubahan pemerintahan selalu membawa harapan baru. Begitu pula dengan pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Masyarakat mulai menebak-nebak arah kebijakan maupun gaya komunikasi publik yang akan diterapkan oleh presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pemilihan Umum 2024 tersebut.
Menurut Gun Gun Heryanto, pendiri The Political Literacy Institute, perbedaan latar belakang antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan presiden terpilih Prabowo Subianto akan memengaruhi perubahan gaya komunikasi yang signifikan, terutama dalam hal transparansi dan interaksi dengan masyarakat.
Gun Gun, yang juga merupakan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menjelaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki gaya komunikasi yang egaliter (equalitarian), sementara Prabowo Subianto cenderung lebih dinamis. “Pak Jokowi dikenal dengan gaya komunikasi yang akrab, hangat, dan merangkul masyarakat. Sebaliknya, Pak Prabowo lebih lugas dan to the point (langsung) dalam menyampaikan pendapatnya,” ujarnya kepada PR INDONESIA, Rabu (28/8/2024).
- BERITA TERKAIT
- Peran PR Membangun Komunikasi Publik di Era Pemerintahan Baru
- Mengintip Gaya Komunikasi Publik Pemerintahan Prabowo – Gibran
- Komunikasi Publik Era Jokowi: Gaya Berbeda dengan Banyak Catatan
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru
- Mengelola Komunikasi Publik IKN dalam Masa Transisi