Dinamika sosial dan politik sepanjang 2024, telah menghadirkan sejumlah tantangan bagi praktik komunikasi di tanah air, sebagaimana terekam dalam lima edisi majalah PR INDONESIA yang terbit tahun ini. Bagaimana prospek ekosistem PR 2025?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Di awal tahun, menyusul agenda besar seperti Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 2024, laporan utama majalah PR INDONESIA edisi 106/Januari-Februari 2024 mengungkap, keberadaan public relations (PR) menjadi kian krusial karena dituntut dapat mempertahankan netralitas, menjaga reputasi perusahaan, sambil memastikan pencapaian target bisnis sesuai rencana.
Dalam konteks ini, Verlyana V. Hitipeuw, CEO & Chief Consultant Kiroyan Partners, menjelaskan kepada PR INDONESIA, Jumat (12/1/2024), peningkatan kompetensi dan pemahaman kondisi menjadi hal mendasar yang harus dipenuhi praktisi PR untuk memastikan peran penting di atas.
Hal tersebut diamini Jojo S. Nugroho, founder Imogen PR, yang menggarisbawahi pemahaman akan lanskap politik tanah air sebagai kunci memastikan pencapaian target bisnis sesuai rencana. “Suka atau tidak suka, kita harus melek dan memahami lanskap politik yang sedang berlangsung,” ujarnya, Selasa (16/1/2024).
Melengkapi itu, Veve, panggilan akrab Verlyana, juga menyoroti peran penting yang dapat dimainkan konsultan PR. Khususnya, sebagai penasihat strategi komunikasi yang membantu perusahaan dalam menavigasi kompleksitas komunikasi di tahun politik. “Momen ini merupakan kesempatan emas bagi PR untuk meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan,” ujarnya
- BERITA TERKAIT
- Kaleidoskop PR INDONESIA 2024
- Peran PR Membangun Komunikasi Publik di Era Pemerintahan Baru
- Mengintip Gaya Komunikasi Publik Pemerintahan Prabowo – Gibran
- Komunikasi Publik Era Jokowi: Gaya Berbeda dengan Banyak Catatan
- Komunikasi Publik di Persimpangan: Tantangan dan Peluang Pemerintahan Baru