PR INDONESIA Awards (PRIA) hadir kembali. Kali ini acara tahunan yang memasuki tahun keempat tersebut berlangsung di Bandung, Selasa (26/3/2019).
BANDUNG, PRINDONESIA.CO – Sepertinya baru kemarin gempita PRIA berlangsung di Surabaya. Kali ini, PR INDONESIA menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyapa masyarakat pasundan di Kota Bandung. Apresiasi bagi para pelaku humas se-Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 26 – 28 Maret 2019.
Agenda hari ini dibuka dengan sesi konferensi. Dalam sambutannya, founder dan Pemimpin Redaksi PR INDONESIA Asmono Wikan menyinggung tentang tema besar yang diangkat PRIA di tahun ini yakni “The Role of Public Relations in 5.0 Era”. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Serikat Perusahaan Pers (SPS) itu tak memungkiri tema ini mengundang banyak sorotan dari publik, terutama kalangan praktisi public relations (PR). Banyak yang berpendapat masih terlalu dini bagi negeri ini menyinggung Society 5.0, sementara masih banyak praktisi PR yang belum fasih menguasai era Revolusi Industri 4.0.
Baginya, tak ada kata terlalu dini. Alasannya, era terus berubah dan tidak pernah akan berhenti. Apalagi PR dikenal sebagai profesi yang identik dengan proses belajar tiada henti. “Melangkah ke wilayah yang tidak diduga dan sulit dipahami adalah suatu keniscayaan dan tidak bisa dihindari. Tapi, percayalah, sesuatu yang sulit dipahami itu, kelak akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan kita, terutama PR dalam menjalankan aktivitasnya,” ujarnya.
Era Society 5.0 pertama kali mencuat di World Economic Forum, Davos, Swiss, 23 Januari 2019 lalu. Ketika itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dalam pidatonya mengatakan, era Society 5.0 adalah era di mana kita dapat menemukan solusi atas berbagai masalah yang selama ini sulit diselesaikan. Di masa super pintar itu, teknologi yang berkembang di era 4.0 memungkinkan semua data terkoneksi untuk kemudian dimanfaatkan guna menjawab masalah manusia, kehidupan sosial, bahkan industri secara lebih personal.
Jepang sendiri sudah menggodok wacana ini sejak 2016. Salah satu tujuannya, untuk mengatasi ancaman kekurangan tenaga kerja produktif di negara mereka. Sementara bagi PR INDONESIA, Society 5.0 ini menjadi momentum untuk mengajak seluruh praktisi PR di tanah air untuk memanusiakan manusia dalam berkomunikasi.
Para Pembicara
Agenda ini dimeriahkan sejumlah pembicara. Hadir sebagai pemateri hari ini founder dan CEO The London School of Public Relations Prita Kemal Gani, CEO Blanja.com Jemy Vestius Confindo, Marketing Director PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution, dan Tim Deputi IV Bidang Komunikasi dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Roysepta Abimanyu.
Tema 5.0 akan dikupas lebih dalam di hari kedua di acara sesi workshop yang menampilkan sejumlah pembicara dengan berbagai tema turunan seperti Ketua dan founder Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja, Marketing & Communications Director Accenture Indonesia. Keduanya akan menjadi pengisi materi untuk kelas Istimewanya, kali ini PR INDONESIA bekerja sama dengan HUMAS INDONESIA mengajak seluruh GPR untuk mengikuti workshop Creative Storytelling di Era Keterbukaan Informasi Publik. Sementara acara puncak akan berlangsung pada hari Kamis (28/3/2019). (rtn)
- BERITA TERKAIT
- Dapat Pendampingan Khusus, Para Peserta PR Bootcamp Siap Jadi Pemenang PRIA 2025
- Lebih Bergengsi dari Sebelumnya, Ketahui Kiat Jitu Menembus PRIA 2025!
- Spesial 1 Dekade, Ajang PRIA 2025 Hadirkan Inovasi dan Kategori Baru
- Pola Kerja dan Aktor Humas di Era Disrupsi Digital
- 5 Pengetahuan Ini Dapat Mengoptimalkan Digital PR Perusahaanmu