Jadi Stafsus Kemendikbud, Ini Fokus Radityo

PRINDONESIA.CO | Rabu, 20/05/2020 | 3.796
Radit bergabung di Kemendikbud menjadi Tenaga Ahli untuk Staf Khusus bidang Komunikasi dan Media.
Roni/PR Indonesia

Sepertinya baru kemarin kami mendengar Radit, begitu Radityo Prabowo karib disapa,  bercerita tentang mimpinya di masa yang akan datang.

 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Februari lalu, kami berkunjung ke kantor DJE Holdings Indonesia untuk memenuhi  janji wawancara dengan Radit yang kala itu masih menjabat sebagai CEO. Dalam wawancara tersebut, pria yang sudah satu dekade berkecimpung di industri PR ini bercerita jika ia selalu menjaga nyala api di bidang pendidikan. Siapa sangka kini ia sedang melangkah di atas mimpinya.

Tanggal 20 April 2020, ia lepaskan jubah CEO untuk kemudian bergabung sebagai Tenaga Ahli untuk Staf Khusus bidang Komunikasi dan Media di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud). 

Tak ada keraguan ketika menerima tawaran itu dengan alasan, “Saya selalu menyimpan satu nyala lilin kecil tentang pendidikan selama ini. Mulai dari mengajar paruh waktu di kampus saya, lalu mengikuti Kelas Inspirasi, menjadi guru satu hari di berbagai kawasan di Indonesia, termasuk di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, hingga menjadi relawan di beberapa kegiatan terkait pendidikan,” ujarnya secara tertulis kepada PR INDONESIA, Selasa (19/5/2020). Sehingga, ketika kesempatan untuk mendukung pendidikan dari segi pembuatan dan sosialisasi kebijakan itu datang, ia berpikir, “Inilah saatnya."

Menariknya, Radit bergabung di tengah kondisi yang tidak biasa. Ya, pandemi Covid-19 mendorong proses belajar mengajar dijalankan dengan program Belajar dari Rumah. Saat di mana semua fokus insan pendidikan sedang tertuju pada upaya meningkatkan jangkauan kepada seluruh guru dan murid di Indonesia. “Untuk menyiasatinya, kami gencar menjalin banyak kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak,” katanya seraya berharap keberadaannya dapat membantu perkembangan dan peningkatan kualitas serta kesetaraan pendidikan Indonesia melalui semangat gotong royong antara berbagai pihak.

Kepada rekan sejawatnya di Edelman dan Zeno, ia berpesan, “People can come and go including myself, but our working spirit, our company’s culture, as well as our values should stay and be nourished by all the team,” tutupnya. Selamat berkarya! (rtn)