Transmart Lebih Adaptif Menyiasati Pandemi

PRINDONESIA.CO | Selasa, 14/07/2020 | 2.245
Membangun kepercayaan menjadi penting untuk memberikan kenyamanan berbelanja kepada pengunjung.
Dok. Istimewa

Memasuki periode Adaptasi Kebiasaan Baru, fokus komunikasi perusahaan ritel, seperti Transmart Carrefour, berubah.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Saat ini, fokus komunikasi anak usaha CT Corp tersebut adalah meyakinkan pubik jika perusahaan peduli dan melindungi keselamatan karyawan, konsumen juga pihak terkait. Serta, telah menjalankan dan disiplin menerapkan prosedur protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.

Menurut VP Corporate Communications Transmart Carrefour Satria Hamid, langkah ini dilakukan sebagai upaya perusahaan membangun kepercayaan dan awareness publik kepada Transmart sebagai peritel sehat yang peduli dengan keadaan bangsa. “Membangun kepercayaan ini penting untuk memberikan kenyamanan berbelanja kepada pengunjung. Apalagi sebagai lini bisnis ritel, hypermarket rentan isu karena dapat berpotensi menjadi klaster Covid-19,” katanya melalui sambungan telepon, Jumat (10/7/2020).

Meski begitu, Satria meyakini, membangun trust harus mulai dari dalam. Untuk itu, perusahaan wajib mengetahui perkembangan standar protokol kesehatan terkini, khususnya di bidang ritel. Berikutnya, aktif berkomunikasi menyosialisasikan peraturan tersebut ke seluruh karyawan internal. Sekaligus, mengimplementasikannya di 123 gerai Transmart Carrefour yang tersebar di seluruh tanah air.

Protokol kesehatan tersebut meliputi mencuci tangan sebelum masuk toko, menggunakan masker, melakukan pengecekan suhu, rutin menyemprotkan disinfektan di area umum setiap dua jam, dan menggunakan cashier shield (penutup kasir).

Dalam menjalankan upaya itu, tim Corcomm Transmart melibatkan store manager. Perannya berfungsi sebagai penjembatan komunikasi antara manajemen pusat dengan seluruh karyawan di masing-masing gerai di daerah. Mereka juga berperan sebagai teladan bagi karyawan. 

Tak kalah penting adalah tetap terhubung dengan pemerintah dan kepala daerah sebagai ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah. “Kami berkirim surat bahkan melakukan audiensi kepada gubernur, walikota, atau bupati setempat untuk meyakinkan bahwa perusahaan kami sudah beroperasi sesuai standar protokol kesehatan yang berlaku,” katanya. Langkah ini bertujuan untuk memberikan gambaran, pertimbangan dan trust kepada kepala daerah.

 

Adaptif

Untuk membangun kepercayaan publik, Satria dan tim memanfaatkan berbagai medium komunikasi. Mulai dari tv, media cetak, sampai media sosial. Ia percaya semakin banyak kanal yang digunakan, semakin efektif pula komunikasi mereka kepada publik.

Menurutnya, sejauh ini upaya komunikasi mereka cukup berhasil. “Terbukti dengan banyaknya pengunjung yang sudah aware tentang protokol kesehatan serta membekali dirinya ketika mengunjungi gerai kami,” ujar Satria seraya menambahkan strategi komunikasi kepada pemasok dilakukan secara virtual melalui aplikasi telekonferensi.

Satu hal yang pasti, pandemi telah mendorong lahirnya terobosan dan digitaliasi lebih cepat. “Kami menjadi lebih adaptif,” katanya. Terutama, dalam membaca dan mengetahui permintaan pasar. Ia memberi contoh, “Di tengah kekhawatiran keluar rumah, kami bergerak cepat dengan menginisiasi Transmart Home Dailyvery. Konsumen dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari. Kami antarkan langsung barangnya ke rumah,” tutup Satria.  (rvh)