Tak Terpisahkan, “Public Affairs” dan Keberlanjutan Usaha

PRINDONESIA.CO | Rabu, 25/11/2020 | 2.279
Setiap menyusun strategi, mereka juga selalu berupaya mengedepankan sustainability sebagai inti dan sumber semua ide.
Dok. Istimewa

Bagi Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI), keberlanjutan dan kolaborasi menjadi hal yang tak terpisahkan. Keduanya adalah kunci sukses dalam menjalankan bisnis.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI), fungsi public affairs dan keberlanjutan atau sustanaibility berada dalam satu rumah bernama Public Affairs, Communication & Sustainability. Menurut  Lucia Karina Direktur Public Affairs, Communication & Sustainability (PACS) CCAI, hal ini dikarenakan keberlanjutan adalah jantung dari CCAI.

Sebagai bagian dari komitmen, setiap aktivitas perusahaan haruslah mengandung unsur keberlanjutan. Sama pentingnya dengan pelanggan, karyawan juga konsumen. Keberadaannya juga harus dilibatkan di dalam aktivitas bersama agar baik perusahaan dan semua pemangku kepentingan mereka dapat berkembang bersama.  “Kepuasan pelanggan juga masuk ke dalam bagian upaya mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan,” ujarnya saat menjadi pembicara di acara The 1st Indonesia Public Affairs Conference (IPAC): Public Affairs in Today’s Indonesia yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA bekerja sama dengan Kiroyan Partners, Rabu (25/11/2020).

Karina mengatakan, di dalam organisasi, PACS berfungsi menciptakan nilai-nilai yang berkelanjutan untuk bisnis dan memastikan nilai tersebut benar-benar dijalankan oleh CCAI. “Untuk mencapai tujuan itu, kami berpaya mengelola komunikasi yang aktif dengan para pemangku kepentingan mulai dari komunitas, masyarakat, pemerintah, media, tim karyawan, hingga konsumen,” kata Karina.  

Lainnya yang menjadi tugas PACS adalah mengelola komunikasi dan hubungan konsumen dengan komunikasi yang berbasis integritas serta kepercayaan. Hal ini, seperti yang dikatakan Karina, penting untuk membangun kepercayaan para pemangku kepentingan CCAI.

Setiap menyusun strategi, mereka juga selalu berupaya mengedepankan sustainability sebagai inti dan sumber semua ide. “Jadi, setiap lini produk yang akan kami bangun selalu mengacu kepada konsep dan komitmen keberlanjutan,” ujarnya.

 

Pandemi

Menurut Karina, peranan PACS dalam transformasi bisnis sejak sebelum hingga masa pandemi, bahkan kelak di kala pascapandemi, tidak terlalu banyak perubahan. Yaitu, tetap sebagai corong dari perusahaan untuk menyampaikan ekspektasi pelanggan, komunitas, intervensi pemerintah melalui regulasi, LSM, karyawan, publikm hingga media. “Kami berperan memastikan agar kinerja perusahaan tidak mendapatkan gangguan yang signifikan yang datangnya dari ekosistem perusahaan,” uajrnya.

Lainnya yang menjadi perhatian PACS adalah memastikan perusahaan hadir di masa sulit, sekaligus melakukan peninjauan, memahami permasalahan, dan peluang. Berikutnya, menganalisis regulasi, memberikan masukan yang tepat dan akurat, mengawal setiap risiko beserta kemungkinannya. “Kami juga memastikan kualitas produk  dan layanan tetap terjaga dan dapat menjadi sumber resmi yang terpercaya,” ujarnya.  

Di tengah banyaknya keterbatasan selama pandemi, mereka juga tetap membuka peluang untuk berkolaborasi, mengelola komunikasi dan relasi tetap terjaga dengan baik, serta mendorong keterlibatan karyawan. “Pada akhirnya semua upaya yang kami lakukan diharapkan dapat memberikan hasil berupa kontribusi yang diakui, leading the conversation, mitra terpercaya, juga terbangun rasa kepemilikan yang kuat,” katanya seraya menambahkan kunci untuk dalam menjalankan tugas dan fungsi selama pandemi adalah selalu menumbuhkan semangat optimisme. (rha)