Segudang Manfaat “Big Data” untuk PR

PRINDONESIA.CO | Jumat, 21/10/2022 | 1.664
Big data menjadi komponen yang penting untuk menganalisis audiens dan keberhasilan program PR
Dok. Freepik

Program komunikasi yang didukung oleh big data dapat membantu organisasi untuk berbagai hal. Mulai dari mengantisipasi krisis, memberikan layanan yang relevan, sampai mengoptimalkan pengalaman pelanggan.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Big data telah menjadi tren yang memberikan dampak paling signifikan dalam dunia teknologi modern. Berdasarkan buku IRREVERSIBLE : The Public Relations Big Data Revolution, Big data merupakan volume data yang besar, baik terstruktur maupun tidak. Informasi yang ada pada big data sangat berguna untuk berbagai macam industri, tidak terkecuali public relations (PR).

Masih menurut buku IRREVERSIBLE : The Public Relations Big Data Revolution Big data, keberadaan big data penting untuk praktisi PR. Hal ini dikarenakan big data dapat  mengukur dan memantau informasi yang nantinya dapat digunakan untuk program komunikasi PR. Namun, mengelola kumpulan informasi yang besar juga bukan perkara mudah. Pemanfaatan informasi ini harus didukung dengan pengetahuan yang tepat tentang big data. Sebab, jika tidak, dapat menyebabkan terjadinya tumpahan informasi yang akan sangat membingungkan.

Amanda Peterson, dari agensi Enlightened Digital, seperti yang dikutip dari laman commpro.biz, Selasa (25/9/2018), mengatakan, penggabungan big data dan social listening akan membantu profesional PR untuk dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang sentimen publik terkait organisasi atau perusahaan. Dari sana, PR dapat melakukan personalisasi materi kampanye agar sesuai dengan nilai yang dirasakan oleh audiens yang disasar.

Praktisi PR juga dapat menggunakan big data dan social listening untuk mengurangi tekanan negatif yang mungkin diterima oleh organisasi. Selain itu, big data memungkinkan PR untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menangkap publisitas buruk yang berputar ke dalam siklus berita yang sedang tren.

Mengurangi Dampak Krisis

Menurut laporan dari Mentionlystics, tercatat 30% krisis yang dialami organisasi dapat bereskalasi secara global dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Nah, informasi real-time yang disediakan oleh big data memungkinkan PR untuk menghindari eskalasi tersebut. Di samping memberikan praktisi PR kesempatan  untuk dapat merespons dengan cepat dan efektif dari setiap berita negatif yang muncul.

 

Peterson menegaskan, manfaat utama dari big data tidak berdasarkan pada berapa banyak data yang dimiliki, tetapi tentang hal yang dapat dilakukan oleh pengguna, dalam hal ini PR, dengan adanya data tersebut. Melalui big data, PR dapat memilih informasi dari beberapa sumber, lalu menganalisisnya untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat. (zil)