“Mixternal Comms”, Kolaborasi Efektif antara Komunikasi Internal dengan Eksternal

PRINDONESIA.CO | Rabu, 16/11/2022 | 1.744
Mixternal Komunikasi, metode kolaborasi komunikasi Internal dan Eksternal
Dok. Storyset

Sudah bukan saatnya organisasi berdebat menentukan yang paling penting antara komunikasi internal dengan eksternal Sebab, keduanya merupakan inti komunikasi dari organisasi. 

JAKARTA, PRINDONESIA.CO –  Frank Wolf, co-founder, Staffbase perusahaan platform manajemen komunikasi asal Inggris, seperti yang dikutip dari PR Daily, Kamis (3/11/2022), mengatakan, fungsi komunikasi internal dan eksternal dalam bisnis bukan lagi berperan hanya sebagai aspek pelengkap untuk meningkatkan penjualan. Lebih dari itu, kedua komunikasi tersebut penting untuk dimiliki karena berdampak signifikan pada perkembangan organisasi atau perusahaan.

Menurut Wolf, perlu adanya koneksi yang kuat antara komunikasi internal dengan komunikasi eksternal. Kedua jenis komunikasi ini saling melengkapi untuk mendukung organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Wolf menyebut kolaborasi dua jenis komunikasi itu dengan “Mixternal Comms”.

Seperti yang sudah diketahui, komunikasi internal berfungsi untuk menghubungkan karyawan dengan narasi perusahaan serta mendorong rasa kebersamaan dalam organisasi. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan berbagai cara seperti buletin e-mail, pemberitahuan melalui aplikasi komunikasi karyawan, atau cerita yang dipublikasikan di kanal internal perusahaan.

Komunikasi eksternal kurang lebih memiliki peran yang mirip dengan komunikasi internal. Yakni, bertujuan untuk memastikan organsiasi selalu terhubung dengan stakeholder dan audiens yang disasar. Upaya itu dilakukan dengan cara berbagi narasi tentang perusahaan melalui taktik  baik melalui e-mail, siaran pers, pesan eksekutif, hingga wawancara.

 

Jalur Konvergensi

Meskipun audiens komunikasi internal dan eksternal berbeda, namun strateginya sama. Tim komunikasi internal dan eksternal perlu mengetahui arah tujuan organisasi atau perusahaan dan cara mereka menceritakan kisah itu. Sehingga, terjalin adanya keterhubungan antara organisasi dengan audiens mereka. Narasi yang disampaikan oleh keduanya juga perlu adanya saling keselarasan.

Wolf mengatakan, kedua peran komunikasi ini berada di jalur menuju konvergensi dengan fokus strategis untuk menceritakan kisah-kisah utama perusahaan kepada khalayak internal dan eksternal.

Kedua fungsi komunikasi tersebut juga terus berkembang sesuai kepentingannya, dan berkembang dalam kemitraannya. Keduanya menghasilkan nilai dan fungsi penting dalam menyelaraskan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi untuk disampaikan kepada semua khalayak. (zil)