50 Tahun PERHUMAS: Peran Humas dalam Diplomasi

PRINDONESIA.CO | Kamis, 15/12/2022 | 1.579
Peringatan hari jadi ke-50 PERHUMAS ditandai dengan peluncuran buku di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Humas dan Diplomasi

Hari ini berlokasi di The Ballroom Djakarta Theater, Kamis (15/12/2022), Konvensi Humas Indonesia memasuki hari kedua. Acara yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) itu diawali dengan pemotongan tumpeng. Prosesi ini merupakan wujud rasa syukur dari organisasi profesi humas tertua di tanah air yang hari ini genap menginjakkan usia emas ke-50.

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Tepat di hari ini, Kamis (15/12/2022), organisasi profesi humas, PERHUMAS, menginjak usia emas ke-50. Peringatan hari jadi ini dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informartika Johnny G. Plate. Dalam sambutannya, Menteri Kominfo Johnny G. Plate menitipkan harapan besar kepada PERHUMAS agar selalu menjadi inspirasi bagi Indonesia. Khususnya, dalam mewujudkan bangsa yang semakin digital dan maju.

Di sisi lain, ia menyoroti pentingnya pendekatan soft-power. Menurut Johnny, dahsyatnya pendekatan soft-power sangat dirasakan pada saat pelaksanaan KTT G20 di Bali, pertengahan November 2022. Beragam kebudayaan, kuliner, hingga objek pariwisata yang dihadirkan pada perhelatan itu ternyata mampu menarik perhatian dunia. Tak terkecuali dalam memberikan pengalaman terbaik dan penuh kesan bagi para delegasi yang datang dari berbagai negara.

Ini membuktikan diplomasi era digital tidak lagi hanya menekankan pada aksi eksplisit yang bersifat koersi. Cara-cara humanis melalui pendekatan nilai-nilai budaya, politik, serta kebijakan internasional yang empatik ternyata masih relevan  untuk diplomasi masa kini. “Humas sebagai komunikator publik memiliki peran strategis untuk menyukseskan diplomasi ini,” katanya.      

Dampak humas dalam upaya soft-power ini, menurut Johnny, akan semakin terasa signifikan apabila didukung dengan kemampuan humas dalam memanfaatkan keberadaan teknologi. Dengan demikian, strategi komunikasi yang dilakukan oleh humas mampu menembus dimensi ruang, bahkan hingga menjangkau internasional.

Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sependapat. Arya yang hari itu menggantikan Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, humas berperan mendekatkan persepsi publik kepada realitas organisasi. Ia meyakini dukungan teknologi dapat membantu humas untuk membawa realitas tersebut lebih dekat lagi. “Apalagi saat ini humas ibarat tulang punggung bagi organisasi dalam membangun citra dan reputasi,” katanya seraya menyapa para hadirin melalui layar secara virtual.

 

Peluncuran Buku

Acara ini dilanjutkan dengan peluncuran buku 50 Tahun PERHUMAS: Inspirasi Indonesia untuk Maju Bersama. Sebuah persembahan PERHUMAS kepada negeri mengenai sepak terjang perjalanan PERHUMAS dan capaian profesi humas di tanah air. Peluncuran buku oleh Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto itu kembali disaksikan oleh Menteri Kominfo Johnny G. Plate, salah satu pendiri PERHUMAS Arifin Pasaribu, Dewan Kehormatan PERHUMAS Muslim Basya dan Prof. Widodo Muktiyo.

Di hadapan para peserta dan tamu undangan, Sekretaris Umum BPP PERHUMAS Benny Siga Butarbutar, didampingi oleh Wakil Sekretaris II PERHUMAS Emmy Kuswandari menyampaikan latar belakang pembuatan buku yang berangkat dari belum adanya catatan tertulis mengenai sejarah humas di Indonesia. Padahal buku memiliki manfaat yang abadi dan dapat dinikmati sepanjang masa. 

Akhirnya, hanya dalam kurun waktu tiga bulan, buku setebal 400 halaman ini rampung. Melalui buku yang berisi rangkuman lengkap catatan perjalanan PERHUMAS melintasi waktu, bertumbuh, berkontribusi, dan menjaga komitmennya menjadi barometer bagi insan kehumasan yang profesional dan beretika ini diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh kepada pembaca.

Terutama tentang semangat juang humas dalam membangun kapasitas dan kualitasnya dari yang awalnya hanya dianggap sebagai pemadam kebakaran gingga menjadi unit yang memiliki fungsi strategis serta mampu berkontribusi dalam menentukan arah juga reputasi institusi. Selanjutnya, buku ini diharapkan dapat menjadi warisan sekaligus referensi bagi generasi penerus humas.

Di hari kedua ini, Konvensi Humas Indonesia menghadirkan tiga sesi gelar wicara. Sesi pertama mengangkat tema “Inovasi Pemanfaatan Teknologi” dengan tiga narasumber antara lain Aldo Rambie (Head of Industry Meta Indonesia), Ranggaz Laksmana (entrepreneur/konten kreator Pangeran Jaksel), Clint Perdana (AVP Product Development Transaction Banking Cash Management Bank Mandiri) yang dipandu oleh Yoris Sebastian sebagai moderator.

Sesi kedua mengupas tentang ESG dan DEI untuk Ekonomi Berkelanjutan dengan narasumber Emma Sri Martini (Direktur Keuangan Pertamina), Agung Laksamana (EVP-Government Relations, External Affairs and Corporate Communications Freeport Indonesia), Angkie Yudistia (Staf Khusus Presiden), Agung Binantoro (Executive Director Rajawali Foundation). Sesi ini dipandu oleh Nia Sarinastiti, Dewan Pakar PERHUMAS.  

Sementara di sesi ketiga membahas tema “Enhance Nation Reputational Building” dengan pembicara Prof. Anne Gregory (Huddersfield Business School), Dr. Bagus Muljadi (The University of Nottingham), Justin Green (President of Global Alliance), Jaffri Amin Osman (Chief for Global Alliance Asia Pacific) yang dipandu oleh Hera Haryn, BPP PERHUMAS.

Puncak acara hari ini akan ditutup dengan penyampaian Rekomendasi Strategis PERHUMAS. Lalu, dilanjutkan dengan penyerahan apresiasi bagi para insan humas berprestasi dan berdedikasi yang dikemas dalam Anugerah PERHUMAS dan PERHUMAS Excellence Awards. (rtn/zil)