HOME » EVENT » PRIA

Penjurian PRIA 2023 Kategori CSR: Mengomunikasikan Pencegahan Stunting dan Isu Sanitasi

PRINDONESIA.CO | Selasa, 21/02/2023 | 1.313
Upaya pencegahan stunting dan sanitasi menjadi isu yang paling banyak menjadi sorotan di PRIA 2023 Kategori CSR.
Dok. Fahmi/PR INDONESIA

Program bidang kesehatan dan pencegahan stunting mewarnai presentasi para peserta kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 Kategori CSR, Jumat (17/2/2023).

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di pengujung kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 untuk kategori Corporate Social Responsibility (CSR) dimeriahkan oleh 44 entri dari 40 institusi. Penjurian dilaksanakan secara hibrida di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Para peserta yang lolos babak presentasi atau final pada hari itu, umumnya mengangkat program kontribusi organisasi dalam mencegah stunting. Seperti yang dilakukan oleh PT PLN Indonesia Power Kamojang Power Generation and O&M Services Unit (POMU) melalui program Kang Gisman alias Kampung Gizi Sehat Mandiri.

Menurut Ibnu Agus Santosa, General Manager PT PLN Indonesia Power Kamojang POMU, program ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi perusahaan terhadap isu kesehatan dan stunting. Anak perusahaan PT PLN yang bergerak di bidang pembangkit listrik itu memilih lokasi program di Desa Mekarwangi dan Desa Sudi di Kecamatan Ibun.

Lokasi tersebut dipilih karena berada di ring 1 perusahaan. Sementara program itu dibuat setelah melalui tahap social mapping. Ibnu mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2020, dua desa tersebut menjadi penyumbang angka anak stunting terbanyak dengan total 167 orang.

Korporasi selanjutnya melakukan strategi komunikasi mulai dari mengadakan musyawarah secara rutin, berkumpul bersama penerima manfaat program (ngariung sasareungan), koordinasi stakeholders, hingga kampanye sosial. Hasilnya, jumlah anak stunting di kedua desa tersebut menurun hingga 40%.

Program serupa juga menjadi prioritas Danone Indonesia. Merujuk dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021, jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4%. Angka ini melebihi batas WHO.

Menurut Chika Nur Rachma Koeswandi, External Communication Manager Danone Indonesia, program bernama “Bersama Cegah Stunting” ini juga dilatarbelakangi oleh kompleksnya permasalahan stunting di Indonesia. Salah satunya, dipengaruhi oleh masalah perekonomian.

Program ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga strategi. Pertama, menekankan tiga fokus area program dalam masyarakat atau daerah dengan angka stunting tinggi, melalui kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah, serta organisasi sosial dan kesehatan. Kedua, komitmen Danone Indonesia untuk karyawan sebagai perusahaan yang ramah keluarga. Ketiga, komunikasi yang kuat di beragam kanal untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting.

Hasilnya, terjadi penurunan angka stunting sebesar 16% di beberapa titik pelaksanaan program. Program ini juga telah menghasilkan 1.196 pemberitaan media dan menjangkau lebih dari dua miliar pembaca.

Peduli Sanitasi dan PHBS

Selain pencegahan stunting, program sanitasi serta penerapan pola hidup bersih dan sehat juga menjadi sorotan para peserta PRIA tahun ini. Salah satunya, Wings Group. Perusahaan yang bergerak dalam memproduksi dan mendistribusikan berbagai produk kebutuhan rumah tangga, perawatan kain, perawatan diri, serta makanan dan minuman ini menyelenggarakan program yang diberi nama Indonesia Bergerak Lawan Kuman. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Nuvo, salah satu brand yang dinaungi Wings Group.

Head of Corporate Communication & CSR Wings Group Sheila Kansil menuturkan bahwa program Indonesia Bergerak Lawan Kuman juga didukung oleh UNICEF Indonesia serta Kementerian Kesehatan diwujudkan dengan gerakan membangun sarana sanitasi dan fasilitas cuci tangan di 150 sekolah dasar, madrasah, serta puskesmas di tiga provinsi meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur.

Untuk menjalankan program tersebut, Wings Group bersama Nuvo melakukan tiga taktik. Pertama, menggandeng organisasi atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti UNICEF Indonesia dan pemerintah untuk menciptakan kerjasama pentahelix. Kedua, menunjuk Melanie Putria sebagai Campaign Ambassador untuk menciptakan engagement di kalangan masyarakat dan warganet, serta menunjuk Kompas TV sebagai media partner sekaligus kontraktor di lapangan yang membangun sarana dan infrastruktur. Ketiga, Wings Group bersama Nuvo menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta seluruh pembiayaannya. (mfp)