Untuk menghadapi pesatnya perkembangan teknologi digital, Kemenkominfo menyuarakan pentingnya literasi digital melalui dua cara.
BALI, PRINDONESIA.CO – Usman Kansong, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, saat mengisi sesi konferensi bertajuk "Transformasi Komunikasi Digital untuk Peradaban Bangsa” dalam rangkaian PR Indonesia Awards (PRIA) di Bali, Rabu (15/1/2023), mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi digital perlu diperkuat oleh literasi digital kepada masyarakat.
Kemenkominfo menyikapi tantangan itu dengan dua cara. Pertama, pendidikan nonformal. Dalam aspek ini, kementerian yang dipimpin oleh Johnny Gerald Plate itu mengadakan program pelatihan berdasarkan tingkatan, yakni dasar, menengah, dan lanjut. Pada tingkat dasar (basic), Kemenkominfo mengadakan program pelatihan literasi digital bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dengan menampung lebih dari 12 juta peserta.
Selanjutnya, pada tingkat menengah atau intermediate, Kemenkominfo mengadakan pelatihan Digitalent atau Digital Talent Scholarship (DTS). Program yang telah diselenggarakan sejak 2018 ini diikuti oleh kurang lebih 100 ribu peserta.
Pada tingkat lanjut atau advanced, Kemenkominfo mengadakan pelatihan Digital Leadership Academy. Program yang dibuka sejak 19 Agustus 2021 tersebut telah diikuti sekitar 300 peserta.
Aspek kedua, pendidikan formal. Melalui pendidikan formal, pria yang sebelumnya menjadi Direktur Pemberitaan Media Indonesia tersebut mengatakan, Kemenkominfo memberikan beasiswa program strata dua (S-2) setiap tahunnya. (mfp)
- BERITA TERKAIT
- Dapat Pendampingan Khusus, Para Peserta PR Bootcamp Siap Jadi Pemenang PRIA 2025
- Lebih Bergengsi dari Sebelumnya, Ketahui Kiat Jitu Menembus PRIA 2025!
- Spesial 1 Dekade, Ajang PRIA 2025 Hadirkan Inovasi dan Kategori Baru
- Pola Kerja dan Aktor Humas di Era Disrupsi Digital
- 5 Pengetahuan Ini Dapat Mengoptimalkan Digital PR Perusahaanmu