Praktisi PR Jangan Malas Riset

PRINDONESIA.CO | Selasa, 04/04/2023 | 1.275
Sebelum melakukan pengukuran komunikasi, PR harus melakukan riset
balitbangdiklat.kemenag.go.id

Riset ternyata menjadi salah satu bagian penting dalam pengukuran AMEC Integrated Evaluation Framework. Mengapa demikian?  

JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Elizabeth Goenawan Ananto, pendiri EGA briefings dan juga inisiator Indonesia Public Relations Research Forum (IPRRF), saat peluncuran IPRRF, seperti yang dilansir dari prindonesia.co, akhir 2021, sempat menekankan pentingnya praktisi public relations (PR) melakukan riset.

Menurut Ega, begitu ia karib disapa, riset pada dasarnya merupakan hal fundamental yang harus dilakukan oleh setiap praktisi PR ketika memulai kegiatan atau program komunikasi.

Fardila Astari, Head of Program and Communications Indonesian Scholarship and Research Support Foundation (ISRSF), saat mengisi acara Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) bertajuk “Mengintip Pengukuran PR: AMEC”, Kamis (30/3/2023), juga menitikberatkan hal serupa. 

Menurutnya, riset merupakan proses awal sebelum menggunakan pengukuran program komunikasi AMEC Integrated Evaluation Framework. Riset dilakukan agar program komunikasi menjadi lebih terarah dalam mencapai tujuan organisasi. “Program komunikasi harus berdasarkan data dan fakta,” ujar Fardila.

Riset juga membantu PR untuk mengetahui dan menetapkan audiens yang akan menjadi sasaran. Sehingga, program komunikasi lebih tepat sasaran, tidak membuang waktu, uang, dan tenaga. Contoh, saat ini hampir semua PR menggunakan media sosial sebagai salah satu taktik komunikasi. Padahal, belum tentu cara serupa efektif untuk menyasar target audiens organisasi.

Tiga Bagian

Masih menurut perempuan pemegang sertifikasi AMEC ini, setelah melakukan riset dan mengetahui target organisasi, PR dapat melakukan pengukuran berbasis AMEC yang terbagi ke dalam tiga bagian. Yakni, outputouttakes, dan outcomes.

Output berfokus pada jangkauan media, unggahan konten di media sosial, sampai kehadiran acara. Sementara outtakes pada respons berupa suka (like), menandai (tag), dan konten yang dibagikan (share).

Sedangkan outcomes berkaitan dengan peningkatan pemahaman. Pada level ini, PR akan mengukur seberapa berhasil program komunikasi meningkatkan minat,  kepercayaan audiens, sampai investasi. Tahap selanjutnya dari pengukuran berbasis AMEC adalah monitoring dan evaluasi. (jar)