PERHUMAS Luncurkan PERHUMAS Indicators di KHI 2023

PRINDONESIA.CO | Sabtu, 02/09/2023 | 1.097
PERHUMAS meluncurkan layanan riset, PERHUMAS Indicators, di KHI 2023, Semarang, Sabtu (2/9/2023).
Fadhil/PR INDONESIA

Agenda Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2023 menjadi momentum bagi PERHUMAS untuk menghadirkan layanan riset, PERHUMAS Indicators.

SEMARANG, PRINDONESIA.CO – Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) kembali menghadirkan sesuatu yang baru di Konvensi Humas Indonesia (KHI). Jika tahun lalu merilis buku perjalanan PERHUMAS berjudul 50 Tahun PERHUMAS, kali ini organisasi humas tertua di tanah air meluncurkan layanan riset bernama PERHUMAS Indicators pada KHI 2023 di Semarang, Sabtu (2/9/2023).

Menurut Ketua Umum PERHUMAS Indonesia Boy Kelana Subroto, layanan riset tersebut akan membahas inti dari setiap pencapaian yang lebih bermakna dari setiap aktivitas komunikasi yang dilakukan, baik dalam sektor bisnis, sosial, dan budaya.

PERHUMAS meyakini untuk memberi makna dalam keberadaan organisasi ini dalam 50 tahun ke depan, maka perlu adanya produk intelektual yang dapat menjadi lompatan pemikiran bagi anggota mereka. Sebab, dari produk intelektual itu akan menjadi salah satu penentu dalam proses pengambilan keputusan di organisasi atau korporasi.

Ia berharap dengan hadirnya PERHUMAS Indicators dapat menjadi acuan bagi praktisi kehumasan dan komunikasi dalam menjalankan peran strategisnya di era global. Pria yang merupakan Head of Corporate Communications PT Astra Internasional Tbk. itu merangkum setidaknya ada tiga peran strategis humas di era global. Antara lain, kapasitas dalam menjelaskan, memengaruhi, dan meyakinkan pimpinan organisasi.

Dua Dimensi

Nah, PERHUMAS Indicators membahas dua dimensi utama dalam aktivitas komunikasi. Yakni, kepercayaan dan reputasi. Untuk saat ini, PERHUMAS Indicators baru mulai mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan BUMN, perusahaan swasta, pemerintah atau lembaga, dan tokoh publik. “Kajian ini merupakan pemutakhiran dari riset-riset sebelumnya, termasuk riset dari sejumlah agensi public relations (PR) global dan berdasarkan best practice yang sudah ada,” tutur Boy di acara yang mengusung tema “Maju Bersama untuk Indonesia” itu.

Dengan menggunakan pendekatan mixed methodology yang melibatkan lebih dari 1.000 responden dari seluruh Indonesia dengan tingkat margin of error tiga persen, Boy meyakini riset tersebut dapat dipercaya, memberikan hasil yang komprehensif dan akuntabel.

Dalam kesempatan tersebut, Boy juga mengundang tim penyusun PERHUMAS Indicators untuk naik ke atas panggung. Mereka adalah Sekretaris Umum PERHUMAS Benny Siga Butarbutar, Wakil Ketua Umum PERHUMAS Bidang Pelatihan Kehumasan Nurlaela Arief, Ketua Bidang Pelatihan Kehumasan Dian Agustine Nuriman, Wakil Bendahara I Richele Maramis, Wakil Ketua Bidang Komunikasi Publik dan Kehumasan Glory Oyong, Wakil Ketua Umum Bidang Penguatan Citra Kehumasan di Luar Negeri PERHUMAS Marlene Danusutedjo, dan Anggota Bidang Pengembangan Keanggotaan dan PERHUMAS Muda Jessica Tamara. (mfp)