Menguak Tips Menjadi Komunikator yang Efektif

PRINDONESIA.CO | Rabu, 04/10/2023 | 1.014
Wawancara dengan media bukan percakapan biasa. Komunikator perlu memahami tujuan dan mengingat tiga atau empat pesan kunci. Komunikator juga harus membawa wawancara kembali ke tiga atau empat pesan kunci tersebut apabila pembicaraan mengarah ke arah yang sensitif.
Dok. Freepik.com

Perkembangan situasi saat ini membuat komunikasi yang dilakukan oleh instansi, perusahaan atau lembaga menjadi semakin penting. Namun, bukan sembarang komunikasi, tetapi komunikasi yang efektif dan dapat dipercaya. Biasanya, instansi, perusahaan atau lembaga telah menunjuk beberapa pejabat yang bertugas untuk berkomunikasi.

Oleh: Maria Wongsonagoro, Presiden Direktur IPM PR dan PR INDONESIA Guru.

Pada kenyataannya, di beberapa peristiwa, ada kalanya pejabat lain yang diwawancarai bukanlah orang yang ditugaskan untuk berkomunikasi. Kondisi ini berpotensi hilangnya kesempatan bagi organisasi untuk mengutarakan posisi instansi, perusahaan atau lembaga. Bahkan, memungkinkan terjadinya salah ucap sehingga tidak sesuai dengan pesan yang seharusnya disampaikan.

Di satu sisi, sangat perlu bagi pimpinan instansi, perusahaan atau lembaga, atau siapa pun yang diwawancarai untuk memiliki keterampilan komunikasi yang efektif (effective communication skills). Sehingga, yang bersangkutan dapat memberi impresi atau kesan yang profesional (gives professional and decisive impression).

Sebaliknya, komunikator yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang efektif cenderung memberi kesan tidak terbuka, antusias, dan menyenangkan atau ramah (open, enthusiastic, pleasant). Belum lagi, komunikator yang tidak terampil belum tentu bisa tetap tenang apabila menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang sensitif atau dalam situasi tekanan saat diwawancara.