Peran perempuan dalam masyarakat modern terus meningkat dari tahun ke tahun. Pun dengan perempuan di industri public relations (PR)
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Di masa kini, potret perempuan turut memberikan sumbangsih bagi industri dan negeri sudah sangat berkembang. Hal ini disampaikan oleh Agustina Samara, Chief of People & Corporate Strategy DANA Indonesia, saat mengisi PR INDONESIA Summit di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Jika merujuk pada data, perkembangan peran perempuan dalam masyarakat modern di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan persentase perempuan yang lulus perguruan tinggi 13,97%. Dari total angka tersebut, 35,57% perempuan di Indonesia berkontribusi dalam sektor tenaga kerja.
Pun di dunia. Tina, begitu Agustina karib disapa, mengatakan, peran perempuan telah meningkat hingga 25 persen di seluruh dunia. Perempuan di masa kini juga telah memiliki peran penting dalam berbagai profesi, termasuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Perjalanan perempuan untuk mencapai kesetaraan gender seperti sekarang telah menempuh proses dan perjalanan yang begitu panjang. Sejarah mencatat bahwa sebelum abad ke-19, perempuan tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan apalagi jabatan di dalam perusahaan. Peran perempuan ketika itu hanya sebatas di dapur, mengurus suami, dan keluarga.
Sampai akhirnya dunia memasuki abad ke-19 hingga 20, pergerakan perempuan terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Setelah Perang Dunia Kedua, perempuan mulai aktif dalam berbagai aktivitas, termasuk bekerja dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Lantas, bagaimana dengan di Indonesia? Kesetaraan gender, menurut perempuan yang sore itu membawakan tema "Designing the Women’s Future", tidak terlepas dari peran Raden Ajeng (RA) Kartini. Kartini berhasil memperjuangkan hak asasi manusia bagi perempuan meskipun di tengah keterbatasan. “Kartini berani menentang keterbatasan tersebut dengan pemikiran yang luar biasa maju pada zamannya," ujar Tina.
PR Perempuan
Peran perempuan di industri PR juga mengalami perkembangan yang hampir serupa. Mengutip pernyataan Senior Strategist Emerson Asia Pacific Pratiwi Astar di Majalah PR INDONESIA Edisi 97/April 2023, banyak PR perempuan yang saat ini telah menduduki jabatan strategis di perusahaan. Menurutnya, perempuan yang menduduki jabatan strategis di perusahaan bukan semata-mata karena gender, melainkan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menangani krisis serta aspek multidimensi.
Setali tiga uang, Glory Oyong, Corporate Communications Director Kompas Gramedia Group, berpendapat sama. Dikutip dari wawancaranya dengan PR Indonesia di majalah Edisi 97/April 2023, Glory adalah contoh nyata semakin terbukanya kontribusi perempuan di dunia komunikasi. Perempuan yang sebelumnya merupakan jurnalis televisi tersebut, kini merupakan salah satu direksi termuda di perusahaan yang bergerak di industri media tersebut. Menurutnya, posisi strategis dan kepercayaan yang diberikan oleh manajemen itu bukan pemberian (given), tapi harus diraih dengan cara memberikan manfaat bagi organisasi.
Berkaca dari contoh-contoh tersebut, Tina lantas mengajak kepada seluruh perempuan yang hadir pada forum diskusi tersebut untuk senantiasa berpikir maju memahami fungsi dan perannya masing-masing, baik itu sebagai ibu rumah tangga maupun pekerja. Ia juga meyakini perempuan yang cerdas akan melahirkan lahirnya generasi yang benar-benar unggul di masa datang. “Perempuan menjadi pilar penting dalam mempersiapkan generasi yang mendukung visi Indonesia emas 2045,” tutupnya. (jar)
- BERITA TERKAIT
- Ketika Program PR Jadi "Kendaraan" PT PLN UID Sulselrabar Melewati Krisis
- Metode "Housing Framework" Bisa Jadi Andalan Penyusunan Pesan Kunci Siaran Pers
- Daftar Lengkap Pemenang AHI 2024
- AHI 2024 Apresiasi 106 Karya Keterbukaan Informasi Terbaik
- “Meracik” Informasi hingga Orkestrasi, Peran Penting Unit PR Badan POM